Liputan6.com, Kendari - Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkhani dan Sekretaris DPD PKS Kota Kendari, tepergok warga diduga berkampanye di rumah salah seorang warga Kota Kendari, Sabtu, 2 Maret 2019.
Keduanya panik usai warga yang berjumlah tujuh orang tiba-tiba masuk dan menggerebek saat mereka tengah duduk di ruang tamu.
Sulkhani diketahui sebagai calon anggota legislatif (caleg) PKS DPRD Provinsi Sultra. Sementara, Riki Fajar, terdaftar sebagai caleg DPRD Kota Kendari dari partai yang sama.
Advertisement
Yang membuat warga ngotot ingin melaporkan keberadaan mereka karena adanya laporan keduanya berkumpul di rumah Camat Kambu Kota Kendari, La Mili.
Baca Juga
Warga geram, sebab ada dugaan kampanye door to door yang dilakukan sembunyi-sembunyi oleh kedua caleg ini.
"Mereka didapati ada di rumah salah seorang warga, ditemani camat setempat. Kami sudah dapat data dan laporannya dari warga yang mendapati mereka," ujar Ketua Bawaslu Kota Kendari, Sahinuddin, Senin, 4 Maret 2019.
Sahinuddin melanjutkan, video yang beredar saat penggerebekan membuat pihak Bawaslu langsung mengambil langkah tegas. Bawaslu meminta Panwascam untuk mencari data dan dokumen kepada warga.
Sahinuddin membenarkan, ada camat Kambu, bersama dua orang caleg di dalam video yang beredar di media sosial. Namun, Bawaslu akan mengambil tindakan sanksi atau tidak setelah melalui proses pemeriksaan.
"Apakah sanksi pidana atau administrasi, harus diperiksa pelapor dan terlapor lebih dulu. Namun, pada akhirnya akan ada dua pilihan antara sanksi pidana dan administrasi," ujarnya.
Detik-Detik Penggerebekan
Warga sempat merekam proses penggerebekan yang terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu, sekelompok pemuda tengah bertanding sepak takraw mendapat laporan ada dugaan Sulkhani dan Riki Fajar berkeliling mencari dukungan dengan mendatangi ketua RT di wilayah itu.
Beberapa di antara pemuda ini, merupakan pesepak takraw pada salah satu universitas di Kota Kendari. Masih belum sempat membersihkan keringat, kelompok pemuda itu langsung menuju rumah Ketua RT begitu ada laporan.
"Kami langsung berhenti main, langsung menuju rumah pengurus RT," ujarnya.
Dengan memegang alat perekam di telepon genggam, mereka berusaha masuk di dalam rumah. Camat Kambu yang melihat kedatangan mereka secara tiba-tiba berusaha melarikan diri begitu melihat ada alat perekam.
Bertambah curiga, atlet sepak takraw ini masuk ke ruang tamu dan mendapati ada sejumlah berkas berupa nama-nama Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada salah satu RT. Nama-nama ini, berada di depan kursi yang sempat diduduki Camat Kambu.
Dalam video yang beredar, camat sempat membantah jika data dan dokumen yang didapat warga dari dalam rumah adalah miliknya. Warga kemudian sempat menunjukkan beberapa lembar stiker dari kedua anggota caleg yang saat itu kedapatan di dalam rumah.
"Kami laporkan semua data dan dokumen yang kami punya. Kami harap, Bawaslu Kota Kendari tegas dan tidak diintervensi saat mengambil keputusan soal ini, karena bukti yang kami bawa jelas," ujarnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini: