Sukses

Ketika Umat Muslim Tengger Menjaga Perayaan Nyepi di Lereng Gunung Bromo

Agama dan kepercayaan bukan hal yang membuat kami terpisah. Walaupun kami hidup di tengah mayoritas warga Hindu Tengger, tapi toleransi dan saling menghargai sebagai warga suku Tengger tetap kami junjung.

Liputan6.com, Probolinggo - Umat muslim Tengger yang tinggal di sekitar lereng Gunung Bromo turut andil dalam penjagaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Selain itu, pos penjagaan juga digeser ke desa lain, sehingga pelaksanaan Nyepi berlangsung khidmat.

Penutupan nyepi di kawasan umat Hindu Tengger, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dijaga ketat petugas gabungan. Mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Jagabaya, dan umat muslim Tengger.

"Agama dan kepercayaan bukan hal yang membuat kami terpisah. Walaupun kami hidup di tengah mayoritas warga Hindu Tengger, tapi toleransi dan saling menghargai sebagai warga suku Tengger tetap kami junjung," tutur salah satu warga muslim Wonokerto, Ahmad Sugeng, Kamis (7/3/2019).

Sementara, pos penjagaan, sengaja dipindah dari lokasi penutupan Hari Raya Nyepi tahun lalu. Jika sebelumnya, penutupan dilakukan di Desa Ngadas, kali ini penutupan berada di Desa Wonokerto.

Hal itu dilakukan untuk memudahkan koordinasi juga berfungsi sebagai pusat informasi. Umat muslim Wonokerto pun turut membantu mengamankan penutupan selama Nyepi ini.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi, warga setempat setuju pos penjagaan penutupan maju ke Desa Wonokerto. Selain itu, bagi petugas gabungan akan mudah beraktivitas, tanpa mengganggu warga yang sedang melaksanakan Catur Brata penyepian," tutur Camat Sukapura, yulius Christian.

Saksikan video pilihan berikut ini: