Sukses

Kembali Menemukan Pagi Usai Nyepi di Gunung Bromo

Petani Tengger terlihat juga sibuk di ladang, memanen tanaman, seperti kubis, kentang, dan bawang prey. Begitu pula aktivitas jual beli di Pasar Sukapura maupun di toko-toko kelontong milik warga.

Liputan6.com, Probolinggo - Aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, kembali normal, usai penutupan selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Wisatawan domestik maupun asing, mulai memadati Gunung Bromo.

Kondisi itu setelah sebelumnya ada penutupan selama 1×24 jam (satu hari satu malam) lokasi wisata Bromo via Kabupaten Probolinggo. Wisatawan domestik maupun asing kembali dapat menikmati gunung dengan kepulan asap eksotisnya itu, ketika penutupan kawasan berkenaan Nyepi tersebut dibuka.

Pembukaan dilakukan sejak pukul 05.00 WIB, Jumat (8/3/2019). Selain wisata, aktivitas warga juga kembali seperti semula. Petani Tengger terlihat juga sibuk di ladang, memanen tanaman, seperti kubis, kentang, dan bawang prey.

Begitu pun aktivitas jual beli di Pasar Sukapura maupun di toko-toko kelontong milik warga.

"Pasca dibuka tadi pagi wisatawan sudah mulai ada. Terlebih lagi saat ini sudah mulai masuk weekend," terang Camat Sukapura, Yulius Christian, Jumat 8 Maret 2019 pagi.

Keramaian pengunjung dan aktivitas warga mulai nampak dari jalur menuju Bromo, di sepanjang Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Begitu pula keadaan di lautan pasir Bromo. Lalu lalang jip–jip wisata Bromo kembali bersliweran membawa wisatawan.

Pembukaan kembali aktivitas wisata ini sepertinya bisa menjadi penawar rindu, bagi traveler pada asrinya suasana alam Bromo.

Wisatawan bisa mengakses Lautan Pasir, bukit Teletubbies, maupun puncak Seruni Point, bersantai melepas kejenuhan suasana perkotaan.

Saksikan video pilihan berikut ini: