Sukses

1,9 Juta Surat Suara Pemilu Mulai Dilipat di Garut, Bagaimana Caranya?

Sebanyak 1,9 juta surat suara Pemilu 2019 mulai dilipta di Garut, Jawa Barat

Liputan6.com, Garut - Sekitar 1,9 juta surat suara untuk Pemilu 2019 mulai dilipat petugas relawan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Garut, Jawa Barat. Sedikitnya 3.000 relawan dilibatkan untuk menyelesaikan pelipatan itu.

Ketua KPU Garut Junaedin Basri mengatakan, sesuai dengan jadwal tahap Pemilu 2019, terhitung mulai hari ini, lembaganya akan melakukan pelipatan surat suara hingga 31 Maret mendatang.

“Untuk hari ini kita lipat kertas suara untuk DPD dulu,” katanya selepas memantau pelipatan perdana surat suara di Garut, Minggu (10/3/2019).

Menurutnya, pelaksaan pelipatan sudah sesuai dengan SOP yang butuhkan, sehingga direncanakan selesai tepat waktu. “Yang paling penting juga tepat jumlah, tepat mutu dan sasaran, serta tepat tujuan dalam mendistribusikan logistik,” ujarnya.

Komisioner Program dan Data KPUD Garut Dindin Ahmad Zaenudin, menambahkan, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) peserta pencoblosan untuk pemilih Garut mencapai 1.933.694.

Angka itu gabungan dari DPT 1,895. 779 plus 2 persen surat suara DPT yang mencapai 37.915. “Selama pelipatan kami jaga ketat dan awasi penuh,” ujarnya.  

Untuk pelaksanaan pelipatan surat suara, lembaganya merekrut sekitar 3.000 relawan yang berasal dari berbagai wilayah di Garut. “Bebas siapapun bisa mengikuti, kecuali anggota parpol dan lainnya yang dilarang sesuai aturan KPU,” kata dia.

Mereka akan bekerja setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 secara bergantian yang dibagi dalam 10 kelompok tiap hari dengan jumlah relawan mencapai 400 orang per hari. “Kita lihat efektifitasnya mulai hari ini, apakah perlu ditambah atau tidak,” kata dia.

Dalam prakteknya, untuk satu kelompok pelipatan surat suara, ada dua orang yang bertugas melakukan sortir kualitas surat suara dari kerusakan atau cacat.

“Bahkan untuk menjaga dari hal yang tidak diinginkan, kami juga sertakan satu supervisor setiap hari plus satu pengawas tiap satu kelompok,” kata dia.

Dalam simulasi awal yang pernah dilakukan lembaganya, rata-rata kemampuan satu relawan, mampu menyelasaikan pelipatan dua kartu suara dalam tiga menit. “Tapi kita lihat saja nanti, yang penting kita targetkan tanggal 31 Maret selesai semua,” ujar dia.

Sesuai rencana, untuk tahap pertama pelipatan difokuskan untuk surat suara calon DPD, kemudian dilanjutkan DPR-RI, dan selanjutnya DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten.”Untuk surat suara Pilpres dilakukan paling akhir,” ujar dia.

Ema, salah satu relawan pelipatan surat suara mengaku membutuhkan ketelitian dalam pelipatan kali ini, terlebih surat suara lebih lebar, dibanding surat suara Pilkada Garut, Juni lalu. “Seperti melipat koran dikecilkan,” kata dia sambil tersnyum.

Meskipun demikian, ia mengaku enjoy dengan pekerjaan serabutan yang ia lakukan untuk menyukseskan pemilu tahun ini. “Kebetulan setiap ada hajatan pelipatan surat suara kami sering dilibatkan,” kata dia sambil memperhatikan rekan satu kelompok lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengamanan Ketat TNI-Polri

Sementara itu Kapolres Garut KABP Budi Satria Wiguna mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan pelipatan surat suara, lembaganya menerjunkan anggota hingga 25 orang per hari, jumlah itu bertambah dengan tambahan dari anggota TNI. “Tapi jika dibutuhkan tambahan kami siap,” kata dia.

Untuk melaksanakan tugas pengawalan pilpres dan pileg 17 April mendatang, lembaganya siap menerjukan hingga 1.600 personil, atau 2.000 lebi petugas keamanan jika ditambah bantuan TNI. “Ada sekitar 659 personil TNI tambahan yang diperbantukan,” ujar Budi.

Mereka akan mengamankan seluruh fasilitas negara termasuk logistik pemilu kali ini. “Pokonya dari awal sampai akhir kita backup penuh,” ujarnya.

Dandim 0611 Letkol Infanteri Asyraf Aziz menambahkan, untuk menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu. Lembaganya meminta seluruh penyelanggara pemilu bersikap profesional sesuai aturan.

“Berhasil atau tidaknya pemilu ditentukan olrh penylenggara sendiri, kalau tidak baik akan berdampak pada prlakdanaan,” kata dia mengingatkan.

Dalam pelipatan hari pertama surat suara, puluhan anggota TNI-Polri nampak berjaga ketat di lokasi pelipatan, mereka dibagi dibeberapa pintu masuk untuk mengawasi keluar masuk logistik pemilu.

Kecuali relawan pelipatan, anggota KPUD dan awak media yang wara-wiri, sesekali mereka menanyakan identitas bagi orang lain yang akan memasuki ruangan pelipatan. Tak ayal dengan pemeriksaan dan penjagaan ketat itu, pelaksanaan pelipatan surat suara berlangsung lancar dan tepat waktu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.