Liputan6.com, Wonosobo - Sesosok jenazah ditemukan di Gunung Sumbing, Jawa Tengah. Jasad yang hanya tinggal tulang belulang itu ditemukan persis di bawah Puncak Rajawali yang merupakan puncak tertinggi Gunung Sumbing, Senin, 11 Maret 2019.
Adalah pendaki asal Tasikmalaya yang pertama kali menemukan jasad nahas ini. Ia mendaki melalui Pos Kaliangkrik, Wonosobo.
Sebanyak 25 anggota Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari SAR Simfony, Basecamp Kaliangkrik, dan Stickpala, Basecamp Garung Butuh Kalikajar, Polsek Kalikajar, SAR East Route, Basecamp Banaran Temanggung, SARDA Jateng, serta warga Butuh Kecamatan Kalikajar, bergegas mengevakuasi jasad ini.
Advertisement
Baca Juga
Bukan soal mudah untuk mengevakuasi jasad dari puncak Gunung Sumbing. Cuaca buruk menghantui tim SAR yang terlibat. Mereka pun mesti menyisir tiga puncak yang ada di Gunung Sumbing.
Akhirnya, setelah upaya keras selama lebih dari 10 jam, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad yang berada di puncak Gunung Sumbing, Senin malam. Jasad tersebut ditemukan di petak 23-1 RA di RPH Anggrunggondok.
“Jenazah dibawa ke RSUD Wonosobo untuk identifikasi dan pemeriksaan,” ucap Kepala Polsek Kalikajar Iptu Budi Rustanto, Senin, 11 Maret 2019.
Saat ditemukan, kondisi jasad yang ditemukan di Gunung Sumbing ini cukup mengenaskan. Kepala sudah tinggal tengkorak. Adapun bagian tubuh lain sudah membusuk. Kondisi ini mempersulit proses identifikasi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ciri-Ciri Jasad yang Ditemukan di Puncak Gunung Sumbing
Korban hanya mengenakan kaos tanpa lengan dan sarung. Sementara jaket dan pakaian lain berserakan di sekitar korban.
“Sekitar pukul 19.00 WIB korban sudah berhasil sampai di Basecamp Garung,” katanya.
Budi mengungkapkan, berdasar pemeriksaan di RSUD, ciri korban antara lain tinggi badan sekitar 160 sentimeter dan berambut gimbal. Tim medis dan kepolisian belum bisa memastikan jenis kelamin jenazah ini.
Dia mengakui, jenazah yang ditemukan di Gunung Sumbing ini sempat disangka laki-laki lantaran tak ada pakaian dalam pada jasad korban. Namun, ternyata korban mengenak rok.
“Dari pihak RSUD sendiri belum bisa memastikan jenis kelamin korban karena kondisi maupun ciri-ciri yang sudah rusak. Untuk waktu kematiannya sendiri, diperkirakan sudah lebih dari sebulan,” dia menjelaskan.
Meski begitu, kepolisia tetap bakal menelusuri identitas jasad ini dengan petunjuk yang ada di sekitar lokasi penemuan jenazah. Di antaranya, temuan jaket sebuah dealer sepeda motor warna abu-abu hitam.
“Sehingga barangkali ada warga yang pernah melihat orang menggunakan jaket seperti itu, kami harapkan melapor kepada kami,” dia mengimbau.
Ia juga mengimbau agar masyarakat yang merasa anggota keluarganya hilang untuk menginformasikan ke Polres Wonosobo. Terlebih, bagi warga sekitar yang anggota keluarganya hilang atau bahkan pamit ke Gunung Sumbing tapi belum kembali.
Pengelola Basecamp Garung, Iwan menduga korban kemungkinan bukan lah seorang pendaki. Kesimpulan ini diperoleh dari temuan barang di sekitar korban.
“Tidak ditemukannya barang logistik pendaki di sekitar tubuh korban, baik itu tas maupun lain-lain, ditambah lokasi tersebut juga bukan merupakan jalur pendakian, maka kami duga korban bukan pendaki resmi yang naik lewat basecamp,” kata Iwan.
Advertisement