Sukses

Cara Praktis Beli Sayuran Segar dengan Aplikasi OkeSayur

Pasar tradisional terus bermimikri untuk survive. Begini cara praktis beli sayuran segar dengan aplikasi Okesayur

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa UGM menciptakan sebuah aplikasi yang memudahkan orang untuk berbelanja di pasar tradisional. Aplikasi yang diberi nama OkeSayur itu bisa digunakan warga Yogyakarta dan Klaten untuk mendapatkan buah dan sayuran segar langsung dari pedagang pasar.

Aplikasi ini terhubung dengan belasan pedagang pasar Kranggan dan Klaten. Mereka menyediakan sekitar 150 produk yang terdiri dari sayur, buah, seafood, daging, bumbu dapur, dan produk organik.

"Aplikasi ini tidak hanya memudahkan orang berbelanja tetapi juga ikut melestarikan pasar tradisional," ujar Nindi Kusuma Ningrum, Co-Founder OkeSayur.

Lewat aplikasi, konsumen bisa memasukkan pesanan yang diinginkan. Pemesanan produk bisa dilakukan sebelum pukul 08.00 WIB setiap hari atau bisa juga satu hari sebelumnya.

Jika pesanan datang setelah pukul 08.00 WIB, maka produk akan dikirim satu hari setelahnya. Pembayaran bisa dilakukan via transfer bank atau langsung saat pengantaran barang belanjaan.

Bagi masyarakat yang menginginkan belanja di OkeSayur bisa mengunduh aplikasi ini di playstore. Selain itu, pengunjung juga bisa website okesayur.com dan chatting via WhatsApp.

"Layanan belanja di pasar tradisional pakai aplikasi ini sudah bisa dijangkau di Sleman, Bantul, serta Kulonprogo," ucap Nindi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Diunduh Lebih dari 1.000 Orang

Aplikasi OkeSayur sudah diunduh lebih dari 1.000 orang. Meskipun demikian, rata-rata transaksi per hari baru berkisar lima orang.

Menurut Nindi, aplikasi ini tergolong baru dan belum dikenal banyak orang. Kebanyakan konsumen justru dari Klaten karena pertama kali mereka beroperasi di daerah itu.

OkeSayur yang dikembangkan Nindi bersama dengan  Fadlan Hawali, Alvin Novandi, Silvia, Muhammad Fuad Husein, Donatus Yoga, serta Losyiana Luh Jingga, mulai beroperasi pada November 2017. Tiga bulan pertama, mereka mengadakan uji coba pasar.

Setelah dilakukan pembenahan, aplikasi ini beroperasi lagi mulai Agustus 2018 sampai sekarang. Keterbatasan literasi digital pedagang pasar, membuat Nindi memperkerjakan tiga orang kurir sebagai penghubung pedagang pasar dengan konsumen.

"Kurir atau shopper itu yang berbelanja di pasar," tuturnya. Namun, untuk pedagang pasar yang sudah melek digital, pemesanan langsung dihubungkan dengan pedagang yang bersangkutan dan kurir hanya mengambil barang pesanan saja.

Nindi berencana memperluas jangkauan layanan pelanggan, tidak hanya di wilayah Yogyakarta dan Klaten saja, melainkan juga menjangkau pasar lokal di daerah-daerah pinggiran.

"Harapannya, OkeSayur bisa memberi manfaat bagi petani juga dengan langsung menghubungkan hasil pertanian ke konsumen tanpa melalui tengkulak," tutur Nindi.