Sukses

Bayi Misterius dan Secarik Surat untuk Sumarnah

Basir terbangun saat ada orang menggedor rumahnya sambil memanggil-manggill nama istrinya.

Liputan6.com, Purbalingga - Basir (35) warga Desa Kutawis, Kecamatan Bukateja, Purbalingga setengah terjaga saat ada orang menggedor jendela kaca di samping pintu rumahnya, Selasa, 12 Maret 2019 sekitar jam 11 malam. Sambil menggedor jendela orang itu memanggil-manggil nama istrinya, Sumarnah, "Sum, sum, sum". Basir lantas bangun bergegas membuka pintu takut hal buruk terjadi.

Tetapi, laki-laki yang memanggil itu langsung pergi dengan seorang perempuan mengendarai sepeda motor. Jejaknya pun hilang tertelan gelap di kejauhan jalan.

"Orangnya langsung pergi pakai sepeda motor," katanya pada Rabu, (13/3/2019) silam.

Belum usai rasa penasarannya, dia hendak masuk rumah lagi. Namun, langkahnya terhenti saat melihat bungkusan plastik misterius dan gumpalan selimut di teras rumah.

Sejenak terhenyak, dirinya melihat ada bayi dalam bungkusan tersebut. Wajah mungilnya tampak polos cantik di bawah cahaya remang lampu teras.

Dia memanggil istrinya keluar dan segera menggendong bayi berjenis kelamin perempuan kecil itu ke dalam rumah. Plastik misterius pun dibuka. Ternyata berisi celana, popok, gurita, bedong, selimut, tisu basah, topi, dan kaos kaki. Ada secarik kertas berisi tulisan berbahasa Jawa, isinya pesan untuk Sumarnah dari orangtua kandung sang bayi.

"Lahir pd hari Senen, 11-3-2019, Senen Kliwon. Mba Sum, tulung anak iki dirumat neng rika. Aja diwekna wonglia. Aku percaya karo njenengan. Sebenere aku ora tega, tapi nek dirumati njenengan aku ikhlas. Tulung mba pada-pada ngibadah. Iki udu anak haram. Aku anu ora sanggup ngrumati. Tulung mba dirumati njenengan. Kui tes diimunisasi, makane rewel."

Dengan terjemahan:

"Lahir pada hari Senin, 11-3-2019, Senin Kliwon. Mba Sum, tolong anak ini dirawat olehmu. Jangan diberikan orang lain. Aku percaya kepadamu.  Sebenarnya aku tidak tega, tetapi kalau dirawat olehmu aku ikhlas. Tolong mba, sama-sama ngibadah. Anak ini bukan anak haram. Aku hanya tidak sanggup merawat. Tolong mba dirawat. Anak ini baru diimunisasi, makanya rewel."

Malam itu juga Basir langsung melaporkan temuan bayi ke Polsek Bukateja, Polres Purbalingga.

 

2 dari 2 halaman

Momongan yang Dinanti

Bersama bidan desa, petugas jaga Polsek Bukateja bergegas ke rumah Basir. Bayi itu pun langsung diperiksa. Si kecil itu dalam kondisi sehat. Berat badan 3,1 kilogram, panjang 48 centimeter, dan lingkar kepala 33 centimeter.

"Alhamdulillah bayi dalam keadaan sehat. Tidak ada tanda-tanda sakit maupun kelahiran tidak normal," kata Kapolsek Bukateja AKP Agus Triyono.

Petugas sempat berdiskusi dengan Basir dan istrinya. Apakah sementara akan dirawat pemerintah atau mereka, sebab isi surat langsung menunjuk Sumarnah.

Kedua pasangan itu meminta agar si kecil dirawat mereka. Sementara, Polisi tengah mencari tahu kedua orangtua kandung bayi.

Rasa penasaran siapa orangtua kandung bayi itu pun dirasakan oleh Basir dan istrinya. Namun, meski orangtua si bayi tak terkuak identitasnya, Basir dan Sumarnah tetap akan merawat sang bayi.

"Sudah 15 tahun kami menikah belum dikarunia anak. Kaget juga tiba-tiba seperti ini. Tapi akan kami rawat sendiri," kata Basir sembari tersenyum.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Â