Liputan6.com, Jember - Ratusan petani di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember Jawa Timur, terpaksa harus gigit jari. Bagaimana tidak, padi yang mereka tanam rusak akibat banjir yang terjadi pada Minggu, 17 Maret 2019, sekitar pukul 04.00 WIB.
Selain merendam area persawahan warga, banjir tersebut juga merendam permukiman warga. Akibatnya, sekitar 260 kepala keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, lantaran banjir tidak juga surut hingga pukul 20.00 WIB.Â
"Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Gladak putih di kawasan perkebunan Kotta Blater Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo, akibat hujan deras sejak Sabtu kemarin," kata Kapolsek Tempurejo, AKP Suhartanto, Minggu 17 Maret 2019 malam.Â
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, ketinggian banjir tersebut mencapai 60 sentimeter hingga 1 meter lebih. Ada tiga Rukun Warga (RW) terdampak, yaitu 105 keluarga di RW 01, 100 keluarga di RW 03, dan 50 keluarga di RW 04.
"Hingga malam ini, sudah tidak bisa membedakan lagi, mana jalan, mana sungai mana halaman rumah, sehingga sangat berbahaya jika dilewati," kata Suhartanto.Â
BPBD setempat bersama relawan bergerak cepat dan berhasil mengevakuasi seluruh masyarakat, beserta harta bendanya. Warga yang berada di daerah rawan dengan ketinggian air lebih dari 1 meter, diungsikan ke tempat yang lebih aman, di rumah saudara, tetangga dan balai desa setempat. Â
Bahkan, jalan menuju tempat warga bekerja di perkebunan Kotta Blater tidak bisa dilalui karena banjir. Pasalnya, ketinggian air lebih dari 1 meter. Padahal, selain sebagai tempat bekerja, di lokasi tersebut juga terdapat dua buah sekolah.
"Saya mengimbau masyarakat berhati-hati, jangan melewati jalan tersebut, supaya menunggu air surut. Sebab, jalan tersebut masih sangat berbahaya untuk dilewati," ucapnya.Â
Â
Â
Langkah Cepat BPBD
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Jember, Heru Widagdo menjelaskan setelah mendapatkan laporan banjir tersebut, BPBD langsung berkoordinasi dengan perangkat desa setempat dan melakukan assessment untuk segera mengevakuasi warga. Selan BPBD dan relawannya, TNI serta Polri juga dilibatkan dalam evakuasi tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atau terluka dalam peristiwa itu. Kami sepakat untuk mendirikan dapur umum di balai Desa Wonoasri. Selain itu, tim juga mengirimkan bantuan logistik ke lokasi banjir," tutur Heru.Â
Sedangkan, Palang Merah Indonesia (PMI) Jember, turut mempersiapkan dapur umum. Mereka juga melakukan assessment terhadap sumur-sumur warga.
"Kami juga akan melakukan pembersihan sumur-sumur warga. Selain itu mempersiapkan pelayanan kesehatan, bila dibutuhkan," kata Wakil Ketua II PMI Jember, Mamang Pratidina.Â
Saksikan video pilihan menarik berikut:
Advertisement