Sukses

Kementerian ESDM Bangun 6.200 Jaringan Gas di Kabupaten Cirebon

Pemerintah mengaku terus berupaya maksimal memanfaatkan energi untuk mewujudkan ketahanan energi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Liputan6.com, Cirebon - Kementerian ESDM mengaku terus berupaya melayani masyarakat dalam penyaluran jaringan gas ke rumah- rumah, termasuk di Pantura Cirebon.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan tahun ini pihaknya akan membangun 3.509 jaringan gas di Kota Cirebon dan 6.200 di Kabupaten Cirebon.

"Menggunakan dana APBN 2018 untuk pembangunaan tahun ini belum ada maka dari itu saya menyarankan Bupati atau Wali Kota kalau memang diperlukan ajukan permohonan ke kami," kata Jonan usai mengikuti peresmian Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga Kota Cirebon dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya di Lapangan Kebon Pelok Cirebon, Kamis, 21 Maret 2019.

Selain jaringan gas rumah tangga, Kementerian ESDM juga akan memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya di 525 titik untuk Kabupaten Cirebon. Sedangkan, di Kota Cirebon akan dipasang 50 tiang PJU.

Jonan mengatakan, dua infrastruktur tersebut akan ditingkatkan untuk realisasi tahun 2020 mendatang. Pemerintah menargetkan pemasangan jaringan gas alam dalam kurun waktu satu tahun.

"Termasuk air bersih ya kalau bisa kepala pemerintah daerah kirim surat beri tahu kami desa dan wilayah mana yang perlu air. Kami akan bangun sumur bor dengan kapasitas bisa mengairi 3.000-4.000 jiwa," sebut Jonan.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, jaringan gas yang dipasang di wilayah Kota Cirebon tersebut sudah selesai dilakukan.

"Pemerintah akan terus mengoptimalkan anggaran untuk mewujudkan ketahanan energi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.

Dia mengatakan pembangunan tersebut merupakan yang kedua setelah sebelumnya pada tahun 2012 membangun 4.000 jaringan gas. Dia menyebutkan, pembangunan jaringan gas tersebut tidak dikenakan biaya.

2 dari 2 halaman

Keuntungan

Sedangkan total pembangunan jargas di Provinsi Jawa Barat sebanyak 33.200 SR.

"Jargas Kota Cirebon dibangun di Kelurahan Suket Duwur, Surapandan, Kedung Kersik, serta penetrasi di Kelurahan Argasunya, Kalijaga, dan Harjamukti. Jadi total jargas yang terpasang di Kota Cirebon sebanyak 7.503 SR," kata Djoko Siswanto.

Setelah selesai dibangun, jaringan gas Kota Cirebon akan dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Gas dipasok dari PT Pertamina EP sebesar 0,2 mmscfd dengan tapping di jaringan pipa Pgasol yang telah ada.

Dia menjelaskan, banyak keuntungan menggunakan jaringan gas. Yakni harga gas bumi lebih murah dari LPG. Oleh karena itu, dapat menekan subsidi dan impor LPG.

"Dari segi lingkungan adalah emisi jauh lebih bersih dibanding BBM dan kayu bakar serta ada setiap saat sehingga tidak perlu keluar rumah mencari LPG atau minyak tanah atau kayu bakar," jelas dia.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menambahkan, penggunaan jargas di Kota Cirebon akan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat. Kota Cirebon merupakan salah satu pusat industri yang maju di Provinsi Jawa Barat.

"Lewat energi baik yang murah dan stabil, masyarakat akan mendapatkan nilai lebih," sebut Gigih.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan dalam waktu dekat akan menyampaikan permintaan penambahan jaringan gas untuk wilayah yang belum tersalurkan.

"Periode dulu kita dikasih 4.000 SR, sekarang 3.503 SR yang difokuskan di Harjamukti karena saat ini mereka yang paling membutuhkan. Ke depan saya upayakan daerah lain mumpung Pak Menteri sudah membuka kesempatan," kata Azis.

Dari informasi yang didapat, sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total SR jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten, dan kota.

Tahun 2019, Kementerian ESDM makan membangun 78.216 SR jargas di 18 lokasi.

Saksikan video pilihan berikut ini:Â