Liputan6.com, Ambon - Warga Kampung Pisang, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, akhir pekan kemarin digegerkan dengan penemuan bangkai ikan purba.
Ikan dengan dengan panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter itu awalnya ditemukan Umar, seorang nelayan setempat. Ikan itu mengapung di dekat kerambanya dan ditemukan pukul 13.00 WIT. Saat itu, Umar bersama beberapa rekannya hendak membersihkan sampah yang tersangkut di kerambanya.
"Ikan ini sudah mati. Pemuda-pemuda mendorongnya ke darat, tapi berat, sehingga mereka tak mampu dan akhirnya hanyut ke sini (keramba). Terdampar ke sini pukul 13.00 WIT,” ujar Umar kepada Liputan6.com.
Advertisement
Umar lalu meminta rekan-rekannya untuk kembali menarik bangkai ikan purba tersebut ke daratan.
Kabar penemuan ikan purba itu mendadak sontak menghebohkan warga kampung. Ramai-ramai warga turun ke pesisir untuk melihat bangkai ikan tersebut.
Wiwit Handayani, Koordinator Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPDSL), mengatakan bangkai ikan purba yang ditemukan terdampar adalah jenis ikan Mola-mola.
"Kami belum mengetahui penyebab ikan ini mati, bisa jadi faktor usia," kata Wiwit.
Saat ini ikan yang masuk kategori ikan purba itu telah diamankan untuk selanjutnya bangkainya akan dikuburkan.
Kejadian Kedua
Berdasarkan data WWF Indonesia, ikan mola-mola adalah ikan yang hidup di iklim sedang dan tropis. Di Indonesia, salah satu tempat migrasinya adalah wilayah Nusa Penida, Bali.
Ikan ini hidup di laut dalam, sesekali akan muncul ke permukaan laut untuk mendapatkan sinar matahari demi menyesuaikan suhu tubuh setelah terlalu lama berada dalam kedalaman laut.
Meskipun tubuhnya pipih, ikan purba yang termasuk ke dalam filter feeder ini bisa berbobot hingga 1.000 kilogram.
Ikan mola-mola merupakan salah satu dari 20 spesies prioritas perlindungan pada tahun 2015-2019 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penemuan bangkai ikan purba ini menjadi yang kedua kali di Kota Ambon, setelah 11 Januari 2019 kemarin bangkai ikan yang sama juga ditemukan nelayan asal Desa Waehaong. Bangkainya kemudian dipotong-potong dan dihanyutkan oleh warga.
Waktu itu ikan ditemukan tiga nelayan saat sedang menjaring di seputar kawasan Tantui.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement