Sukses

Siswa SMA N 1 Pinogu Ikut UNBK Meski Jarang Pegang Komputer

Jangankan komputer, listrik di sekolah ini masih tergantung PLTS yang akan mati pada musim penghujan.

Liputan6.com, Gorontalo - Pinogu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, yang hingga kini kondisinya masih sangat memprihatinkan, termasuk fasilitas penunjang pendidikannya.

Untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) misalnya, SMA N 1 Punogu, salah satu sekolah negeri di kecamatan tersebut masih mengharapkan belas kasih sekolah lain. Tak hanya itu, siswa sekolah ini juga harus berjalan kaki sejauh 47 kilometer untuk sampai ke lokasi ujian pengganti.

Jarak tersebut bisa menghabiskan waktu sekitar 8 sampai 9 jam, lantaran medan yang sulit. Jalan menanjak, lumpur, hingga ancaman binatang buas dari tengah hutan menjadi rintangan yang harus dilalui para peserta UNBK di kecamatan tersebut. 

Anak-anak di SMA Negeri 1 Pinogu juga terbilang gaptek, mungkin bagi mereka komputer merupakan barang langka yang tidak semua orang di kecamatan tersebut bisa memilikinya. Lantas bagaimana mereka menghadapi UNBK? 

Alfin Datu, salah seorang siswa SMA N 1 Pinogu mengatakan, menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer dirinya agak sedikit kaku. Di sekolah, katanya, mereka jarang belajar komputer lantaran listrik belum masuk.

"Memang di sekolah kami ada pelajaran yang namanya TIK, namun hanya kebanyakan teori saja, jarang sekali mengunakan komputer karena listrik PLN tidak ada," ujarnya.

SMA Negeri 1 Pinogu sehari-harinya hanya mengunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Listrik ini pun masih mengalami berbagai hambatan, apalagi saat musim hujan, sekolah ini terbiasa tanpa listrik.

"Kami bisa merasakan listrik nanti ketika musim kemarau, kalau musim hujan itu listrik pasti tidak ada, karena hanya mengandalkan tenaga surya, jadi untuk belajar mengunakan komputer itu terbilang jarang sekali bahkan tidak ada," tambahnya.

Di tempat yang sama Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pinogu, Syarifudin Abdullah kepada Liputan6.com mengatakan, memang benar sekolah mereka masih banyak yang harus di perbaiki, terutama fasilitas pendidikan. Saya berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat bisa memperhatikan sekolah ini.

"Minimal ada fasilitas listrik, internet, agar kami bisa melaksanakan UNBK sendiri di tahun mendatang. Karena di sana jangankan internet fasilitas signal HP saja sering tidak ada," katanya menambahkan. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini: