Karanganyar - Aksi keplek miring membuat resah warga Karanganyar. Satlantas Polres Karanganyar yang turun langsung ke lokasi menyita 41 motor yang digunakan untuk aksi keplek miring alias adu ngepot di tikungan Tawangmangu.
Kepala Unit (Kanit) Kecelakaan Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Sutarno, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi mengatakan, operasi dilaksanakan di Jalan Raya Solo-Tawangmangu tepatnya di daerah Kali Samin dan Plumbon.
“Polanya hunting system oleh anggota Satlantas Polres Karanganyar dan Polsek Tawangmangu dibantu sukarelawan Masyarakat Tawangmangu Peduli Mantap," kata Sutarno, dikutip Solopos.
Advertisement
Piluhan motor yang terjaring operasi didapati tidak sesuai standar, seperti knalpot brong, ban halus, pengendara tidak memakai helm dan tidak membawa surat kendaraan maupun memiliki surat izin mengemudi (SIM).Â
Mereka diberi surat tilang dan seluruh sepeda motor disita sebagai barang bukti. Sepeda motor dibawa ke kantor Satlantas Polres Karanganyar. Polres Karanganyar mengangkut sepeda motor menggunakan mobil patroli dan menyewa truk.
"Rata-rata pemilik kendaraan yang disita itu usia 12 tahun sampai 17 tahun. Mereka warga Sragen, Sukoharjo, Solo. Mereka dolan. Usia milenial. Statusnya pelajar dan belum memiliki SIM. Mereka diberi tilang dan motor disita sebagai barang bukti. Mereka bisa mengambil motor ke kantor Polres setelah sidang dan melengkapi motor sesuai standar," tutur dia.
Sutarno menceritakan beberapa di antara pengendara yang terjaring razia itu mengaku senang dan puas saat bisa mengendarai sepeda motor dengan kencang dan memasang knalpot brong. Polisi menduga mereka sering menggunakan motor itu untuk keplek miring di sejumlah lokasi di Tawangmangu.Â
Salah satu lokasi favorit di jalan tembus Tawangmangu-Magetan. "Warga Tawangmangu melapor karena terganggun ulah remaja tidak santun di jalan, ugal-ugalan. Beberapa warga mengaku menjadi korban keplek miring. Ada yang terserempet. Hampir tiap Sabtu atau Minggu ada laporan kecelakaan karena keplek miring," ujar dia.
Polres Karanganyar berharap operasi dengan pola hunting system dapat mengurangi angka kecelakaan dengan korban remaja dan pelajar.
"Semua memahami keselamatan itu milik bersama. Bukan mereka saja yang memuaskan diri dengan kendaraan brong, bisa keplek miring," katanya.Â
Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: