Sukses

Aji Pengasihan Caleg, Senjata Agar Lolos ke Parlemen

Tak hanya mengetuk pintu rumah warga, para calon legislator juga mengetuk 'pintu langit'. Agar nasib dan perolehan suara di Pemilu Legislatif 17 April nanti, segendang sepenarian mengantarkan mereka menuju kursi panas wakil rakyat di parlemen.

Liputan6.com, Bangkalan Tak hanya mengetuk pintu rumah warga, para calon legislator juga mengetuk 'pintu langit'. Agar nasib dan perolehan suara di Pemilu Legislatif 17 April nanti, segendang sepenarian mengantarkan mereka menuju kursi panas wakil rakyat di parlemen.

Tak terkecuali MUB, inisial salah satu caleg di dapil 2 Kabupaten Bangkalan meliputi tiga kecamatan yaitu Geger, Klampis dan Sepuluh. "Kalau calegnya aliran kanan pasti asarat, cuma caleg kiri yang gak pakai sama sekali," kata caleg lulusan pesantren ini.

Asarat yang dimaksud MUB adalah mengetuk pintu langit. Jalurnya aneka ragam, ada yang ke dukun, hingga kiai. Bentuk ritualnya pun macam-macam mulai dari wiridan ribuan kali, sedekah sapi atau kambing, puasa mutih hingga ziarah kubur.

MUB sendiri mengaku tak sengaja bersarat. Ketika dia turba ke masyarakat, salah satu pendukungnya memperkenalkan bahwa salah satu yang hadir adalah orang pintar.

Sebagai caleg yang butuh dukungan, MUB memaksakan diri mendengar petuah dan saran si dukun. Lama-lama dia terhipnotis juga, apalagi si dukun tak meminta imbalan dan sarannya pun tak melanggar syariat Islam.

"Saya hanya diminta puasa mutih satu hari, membaca sholawat 10 ribu dan tak boleh tidur selama sehari semalam," tutur dia.

Merasa mampu, MUB pun menjajal saran si orang pintar itu. Puasa mutih dan target bacaan sholawat berhasil dia lalui. Tinggal yang terakhir yaitu jangan sampai terlelap walau sedetik pun selama menjalani sarat itu.

"Sampai subuh, saya tahan tidak tidur, karena ngantuk berat saya coba ngaji di sofa, saya malah terlelap, di detik-detik akhir," katanya.

Meski gagal, sebenarnya MUB boleh mengulang amalan itu sampai berhasil di hari berikutnya atau hari-hari lainnya. Namun dia ogah mencoba lagi.

"Yang penting sudah mencoba, saya lebih yakin turba lebih menghasilkan suara," katanya sambil tertawa.

Simak video pilihan berikut:

 

2 dari 2 halaman

Lain guru, lain sarat dan amalan

Kalau MUB tak sengaja bertemu guru spiritualnya. Lain lagi dengan AN, caleg dapil 1 Bangkalan meliputi Kecamatan Kota, Socah dan Arosbaya. Dia berburu guru spritual hingga Probolinggo dan Bondowoso yang terkenal dengan ilmu pengasihan.

"Kenapa ilmu pengasihan, agar kalau sosialisasi warga menjadi kasihan lalu nyoblos saya," kata dia.

AN caleg yang tidak mau ribet. Dia misalnya sangat menghindari guru yang membebaninya dengan banyak bacaan dan aneka amalan. Dia hanya mau memakai sesuatu seperti azimat, minyak atau pusaka, sementara amalan gurunyalah yang mengamalkan untuknya.

Namun begitu, AN tetap punya ritual sendiri yaitu rutin berdoa di makam Syaikhona Kholil di Desa Martajesah, salah ulama kharismatik dari Bangkalan.

"Kalau ke kiai Kholil saya tawassul saja, agar saya diberi pertolongan oleh Allah," kata dia.

"Ibaratnya gini, kalau saya langsung nyelonong ke istana mau ketemu presiden pasti ditangkap Paspampres. Tapi kalau lewat penghubung misalnya lewat pak Luhut, pasti lebih gampang. Begitulah tawassul adalah penghubung. dengan berdoa di makam ulama, doa kita insyaallah lebih mudah diijabah," kata dia lagi.