Sukses

Tumbangnya Santri-Santri Kebumen, Karena Satai?

Santri dan anak panti asuhan pun menyantap satai dan gulai dengan lahap. Ini lah yang diduga sebagai pangkal keracunan massal

Liputan6.com, Kebumen - Aroma satai dan gulai yang gurih sepertinya memikat siapa pun. Apalagi, bagi para santri di pondok pesantren dan anak panti asuhan yang jarang-jarang bisa menikmati makanan selezat itu.

Tetapi siapa sangka, gulai dan satai itu diduga telah membuat sebagian santri dan anak panti asuhan di Kebumen keracunan. Total, sebanyak 55 orang dirawat di rumah sakit dan klinik, akibat mengalami gejala keracunan.

Peristiwa ini bermula ketika para santri mendapat makanan nasi kotak yang dibagikan oleh Panti Nurul Barokah yang beralamat di Jalan Cincin Kota Kebumen, Selasa (02/04/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Ternyata, lauknya adalah satai dan gulai yang nampak begitu lezat. Para santri dan anak panti asuhan pun menyantap satai dan gulai dengan lahap. Ini lah yang diduga sebagai pangkal keracunan massal ini.

Seusai makan, tak nampak tanda-tanda yang aneh. Namun, tak berselang begitu lama, para santri yang menyantapnya merasa mual, pusing dan diare. Bertambah lama, jumlah santri yang mengalami gejala serupa semakin banyak.

"Adapun isinya berupa nasi putih, sate kambing, gulai kambing, sambal kecap, tomat dan timun," kata AKP Suparno, Kasubbag Humas Polres Kebumen, Kamis (4/4/2019).

Satu per satu santri dan anak panti asuhan bertumbangan. Gejalanya serupa, berupa mual dan pusing, yang diduga kuat adalah gejala keracunan makanan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Diuji BPOM Semarang

Secara bertahap, santri dan anak panti asuhan ini pun dilarikan ke rumah sakit. Dokter segera mengobservasi dan melakukan tindakan medis yang diperlukan.

Beruntung, korban keracunan tak sampai meregang nyawa. Mereka terselamatkan usai dirawat intensif di dua fasilitas kesehatan di Kebumen ini.

Bahkan, pada Kamis, Sebagian santri korban keracunan satai dan gulai itu telah diperbolehkan pulang usai dirawat di RSUD Kebumen dan Klinik Siti Khodijah lebih dari 24 jam.

"Pihak RSUD Kebumen sudah memastikan bahwa itu keracunan. Tapi masih diteliti, apa penyebabnya keracunan," dia menjelaskan.

Berdasar keterangan pengurus Panti Nurul Barokah, Fatahudin, pihak panti telah memberikan 90 bungkus kotak nasi yang dibeli di salah satu warung sate di daerah Kelurahan Panjer Kebumen kepada santri Ponpes Roudhotul Ullum. Secara total, Fathudin membeli sebanyak 300 bungkus di warung tersebut.

Usai peristiwa itu, sampel makanan pun akhirnya dikirimkan oleh Dinkes Kebumen ke BPOM Semarang untuk mengetahui makanan apa yang menyebabkan keracunan. Hingga saat ini, kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan yang dibawa ke Balai Pom Semarang.

"Informasi yang kami terima dari Kapolsek Kebumen AKP Hari Harjanto, sebagian korban sudah bisa dipulangkan. Namun kami belum tahu secara pasti berapa korban yang telah pulang," dia menjelaskan.