Sukses

Kapolda Jabar dan Pangdam Siliwangi Pantau Persiapan Pengamanan Pemilu

Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi menjamin pelaksanaan pemilu 17 April mendatang bakal aman dan kondusif.

Liputan6.com, Garut - Memasuki masa tenang pemilu, Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi, justru terus meningkatkan pengamanan. Menggunakan dua helikopter dinas milik kedua institusi, mereka melakukan pengecekan kesiapan petugas via udara, untuk melakukan patroli keamanan di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada hari pertama masa tenang Pemilu 2019.

Setelah mendarat sempurna di lapangan Ciateul, Kampung Ciawitali, Garut, tepat sekitar pukul 09.30. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto bersama Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono, yang menggunakan pakaian PDL lengkap, langsung menyalami satu persatu anak buahnya.

Didamping Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguana, kedua petinggi keamanan di Jawa Barat itu, langsung nampak melakukan koordinasi keamanan di posko pengamanan yang berada di kawasan Ciateul tersebut.

Budi yang telah siap memaparkan rencana patroli dan pengecekan petugas, kemudian menjelaskan beberapa titik daerah yang akan ditemui Kapolda dan Pangdam tersebut.

"Nanti setelah dari sini kita akan bergerak ke pos pengamanan Samarang,” ujar Budi sesaat setelah memimpin penjelasan, menyapa Kapolda Agung, Minggu (14/4/2019).

Kapolda Agung menyatakan, sejak tadi malam, lembaganya telah melakukan sejumlah patroli kemanan, termasuk menemui masyarakat. “Kita temui ibu-ibu, ketua RT dan responya bagus mereka mendukung semua,” kata dia.

Menurutnya, kolaburasi kemananan yang diterjunkan dengan melibatkan TNI-Polri, mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk datang ke TPS,” ujarnya.

Agung menyatakan, secara garis besar seluruh wilayah di Jawa Barat dalam kondisi aman terkendali. “Kami yakinkan masyarakat jika Polri dibackup penuh TNI, mengamankan dan kawal pesta demokrasi," ujar Agung.

Dengan kondisi itu, ia pun mengimbau dan mengajak masyarakat agar tidak khawatir menyalurkan aspirasinya di balik kotak suara.”Kami Polri dan TNI siap mengamankan,” ujarnya menegaskan.

Saat disingung ihwal pemetaan daerah rawan konflik, Budi menegaskan jika seluruh wilayah terbilang penting dijaga secara optimal.

“Tidak ada prioritas, saya perintahkan ke Kapolres tak boleh underestimate, seperti di sini (Garut) zona aman kita dirikan pos, semua kami layani,” kata dia mengingatkan.

Untuk mengamankan selama pencoblosan berlangsung, total jumlah anggota Polda Jabar yang dilibatkan mencapai 24.500 personil, mereka dibantu anggota TNI sebanyak 10.450. “Kami akan jaga terus hingga semu proses penghitungan suara selesai,” ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Tentara Juga Siap

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menyatakan, untuk menjaga keamanan pelaksanaan pemilu, lembaganya siap membackup penuh kebutuhan keamanan yang dibutuhkan masyarakat. "Secara teknis kami ikuti kepolisian," ujarnya.

Melihat kesigapan petugas di lapangan, serta kondisi terkini di masyarakat, Tri optimis pelaksanaan pemilu di Jawa Barat berlangsung aman. “Tidak ada yang akan ganggu Jawa Barat, saya lihat masyarakatnya sudah sadar hokum,” kata dia menegaskan.

Setelah melakukan sejumlah pengecekan dan intruksi pengamanan di Garut, rombongan Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi langsung melanjutkan patrol keamanan ke wilayah Tasikmalaya dengan menggunakan helikopter serupa.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menambahkan, untuk menciptakan kondisi yang kondusif, lembaganya terus melakukan safari pemilu ke seluruh wilayah. "Sampai detik ini Alhamdulillah Garut kondusif, kita akan terus berupaya menciptakan situas itu," kata dia.

Senada dengan bosnya, Kapolda Jabar yang menyatakan kondisi Jawa Barat aman, untuk menciptakan kondisi yang aman di Garut, lembaganya takan memperhatikan satu titik untuk pengamanan. “Soal pemetaan semua kita pukul rata,” kata dia.

Namun khusus wilayah Garut kota dan daerah penyangga lainnya, ia mengaku lebih intensif melakukan patrol. “Wajar saja DPT saja hampir 100 ribu, namun intinya jangan sampai golput,” kata dia.

Ihwal kekhawatiran maraknya praktek ‘serangan fajar’ sebelum pencoblosan, Budi menyatakan lembaganya bakal menerjunkan tim khusus untuk melakukan pengawasan. “Jika menemukan laporkan saja sama kami, nanti kita tindak lanjuti,” ujarnya.