Liputan6.com, Cilacap - Top 3 berita hari ini mengungkap kisah pilu seorang bocah di Cilacap yang berdagang gorengan hingga tengah malam. Wulan, nama bocah perempuan tersebut kini duduk di bangku kelas IV SD.
Dia mengaku ibunya kini bekerja mencari nafkah di Malaysia, sementara ayahnya pengangguran. Bersama sang adik, saat ini Wulan tinggal bersama nenek dan tantenya. Kisah bocah ini bahkan viral di media sosial setelah diunggah Akun Callista Khanza Sport.
Baca Juga
Kepada Callista, Wulan mengaku tak diperbolehkan pulang sebelum gorengan yang dijajakannya habis terjual. Bocah SD ini mulai berjualan pada pukul 17.00 hingga pukul 12 malam.Â
Advertisement
Sementara itu, rasa was-was kini tengah dirasakan para petani buah jenitri di Kebumen. Was-was bukan karena harga buah ini jatuh di pasaran, melainkan risiko pencurian jenitri semakin meningkat. Lantaran harga jual jenitri terbilang tinggi.
Jenitri dijual dengan harga mulai belasan ribu per kilogram hingga dijual per biji. Harga jenitri jenis tertentu dengan motif khusus bahkan bisa mencapai ppuluhan juta rupiah.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
Â
1. Viral Kisah Nelangsa Bocah Berdagang Gorengan Hingga Tengah Malam
Akhir-akhir ini jagat maya Cilacap dan sekitarnya riuh oleh unggahan tentang seorang bocah penjual gorengan yang baru kelas 4 SD. Yang membuat lebih nelangsa terkadang bocah kecil ini mengajak adiknya yang mestinya lebih muda.
Informasi ini pertama kali diunggah oleh Akun Callista Khanza Sport. Ia menyertakan satu foto dan satu video untuk menceritakan nasib bocah bernama Wulan yang disebutnya bersekolah di SD Negeri Petungan, Cilacap.Â
Yang membuat trenyuh, Wulan, si bocah perjual gorengan ini tak diperbolehkan pulang jika dagangannya belum habis. Makanya, terkadang bocah kecil ini harus berjualan hingga pukul 12 malam.
Uang hasil jualan gorengan diserahkan seluruhnya kepada tantenya.
2. Harga Fantastis Jenitri Malah Bikin Petani di Kebumen Ketar-Ketir
Apa itu Jenitri? Jenitri adalah Biji keras yang disebut Rudraksha di India asal Kebumen dikenal berkualitas bagus dan sangat diminati pasar ekspor.
Biji jenitri utuh atau yang sudah berupa kerajinan banyak diekspor ke luar negeri. Selain India, peminat jenitri adalah Nepal dan Tiongkok.
Harganya pun fantastis. Jenitri dijual dengan harga mulai belasan ribu per kilogram hingga dijual per biji. Harga jenitri jenis tertentu dengan motif khusus bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Harga jenitri yang tinggi sekaligus membuat petani di Kebumen was-was. Pasalnya, pemasaran yang mudah dan harga tinggi membuat risiko pencurian jenitri meningkat.
3. Detik-Detik CCTV Dimatikan Saat Tim Densus 88 Tangkap Dua Pria di Jogja
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua orang pria di RT 43 RW 13 Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Sabtu.
Ketua RT 43 Dwi Santoso membenarkan bahwa telah terjadi penangkapan terhadap dua orang pria oleh sejumlah aparat berpakaian preman di wilayahnya, tepatnya di luar sebuah masjid di Jalan Ireda Nomor 1A Kota Yogyakarta sekitar pukul 09:15 WIB.
"Memang benar ada dua orang (yang ditangkap) tapi saya tidak tahu identitas yang satunya. Ditangkap saat di luar masjid," ungkap Dwi.