Liputan6.com, Malang - - Seribuan lebih narapidana di Lapas Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, tercatat jadi pemilih pada pemilu 2019 ini. Ada 11 tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan bagi mereka yang hendak menyalurkan hak pilihnya.
Jumlah pemilih pemilu 2019 di Lapas Lowokwaru Malang itu menyusut separuh dari jumlah semula. Awalnya penyelenggara pemilu mendata ada 2.272 pemilih. Namun malam hari jelang pencoblosan dipastikan hanya 1.032 narapidana yang bisa mencoblos hari ini.
"Data dua ribuan itu mengacu pemutahiran data pemilih Komisi Pemilihan Umum pada Januari silam. Kalau sekarang ya tinggal seribuan itu," kata Kepala Lapas Lowokwaru Malang, Yudi Suseno di Malang, Rabu (17/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Jumla pemilih tersisa itu setelah malam hari sebelumnnya ada verifikasi ulang antara lapas dengan KPU. Pengurangan disebabkan beberapa hal. Ada lebih dari 200 narapidana yang bebas dan juga 200 lebih narapidana pindah lapas sebelum pelaksanaan pencoblosan.
“Sisa lainnya juga karena ada yang tidak terdata atau tak bisa menunjukkan dokumen kependudukannya,” ujar Yudi.
Jumlah 11 TPS yang didirikan di dalam lapas juga jauh lebih banyak dibanding saat pemilihan gubernur 2018 silam. Saat pilgub hanya ada 4 TPS saja yang disiapkan di dalam lapas. Penambahan tempat pemungutan itu agar antrean pemilih tidak terlampau panjang.
"Kalau pilgub kan hanya satu jenis surat suara saja. Sedang pemilu 2019 ini kan ada surat suara presiden, legislatif sampai DPD," tutur Yudi.
Ia optimis proses pemungutan suara bisa selesai sesuai jadwal pukul 13.00. Kemudian tinggal melanjutkan dengan pemungutan suara. Diyakini tidak ada kendala berarti penyelenggaraan pemilu 2019 di Lapas Lowokwaru ini. Tingkat partisipasi dipastikan seratus persen.
"Ya semua narapidana pasti mencoblos. Soal apakah benar-benar dimanfaatkan suara mereka di dalam bilik itu urusan masing-masing," ujar Yudi.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Berjalan Lancar
Proses pencoblosan di dalam Lapas Lowokwaru Malang sendiri berjalan lancar. Tidak ada kendala apapun saat pelaksanaan pemungutan suara. Logistik tiba tepat waktu dan tidak ada kekurangan apapun.
"Sejauh ini semua berjalan lancar. Harapan kami tertib sampai penghitungan suara selesai," kata Yudi Suseno.
Riduan Arif, anggota Panitia Pengawas Kecamatan Blimbing mengatakan, logistik pemilu tiba di lapas pada pukul 24.00. Proses pencoblosan sendiri dimulai pukul 07.15.
"Tidak ada keterlambatan apapun. Semua pemilih tampak antusias," ujar Riduan.
Menurutnya, malam hari sebelumnya juga sudah ada koordinasi bersama KPU Kota Malang. Sehingga semua tahapan sampai dengan siang ini relatif lancar tanpa masalah. Beberapa saksi perwakilan partai politik juga hadir di lokasi.
"Kami optimis tidak ada kendala, sejauh ini tidak ada temuan kecurangan," tutur Riduan.
Advertisement