Sukses

Terkuak, Motif Pembunuhan Wanita Berkulit Bening di Hotel Benhil Makassar

Motif pembunuhan wanita berkulit bening di sebuah hotel di Maksssar akhir terkuak.

Liputan6.com, Makassar Setelah seminggu pengejaran, tim Anti Kejahatan dan Kekerasan Jatanras Polrestabes Makassar akhirnya berhasil menangkap pembunuh wanita berkulit bening di Hotel Benhil Jalan Toddopuli, Kecamatan Panakukang, Makassar, Rosalina Komalasari alias Ocha (19).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan pembunuh wanita berkulit bening tersebut ditangkap di sebuah rumah di daerah galangan kapal, Kecamatan Tallo, Makassar, Kamis 18 April 2019 sekitar pukul 22.30 wita.

"Pelaku bernama Indra Anugrah Saputra alias Indra (20) warga jalan Nipa-Nipa Perumnas Antang, Kecamatan Manggala kota Makassar," kata Indratmoko kepada Liputan6.com, Jumat (19/4/2019).

Ia membeberkan terungkapnya pembunuh wanita berkulit bening di Hotel Benhil Makassar tersebut diketahui dari hasil rekaman CCTV Hotel.

"Pelaku bertubuh ceking itu memiliki ciri-ciri tato berlian di bagian kakinya dan tangannya. Itu terungkap dari rekaman CCTV Hotel," terang Indratmoko.

Saat berupaya ditangkap pelaku sempat melawan. Sehingga salah seorang anggota tim Jatanras Polrestabes Makassar melumpuhkan pelaku dengan tembakan yang terukur. Dimana sebelumnya pelaku mengabaikan tembakan peringatan dari anggota tim sebanyak tiga kali.

"Sekitar enam peluru mengenai kaki pelaku dan telah menjalani operasi kecil di RS. Bhayangkara Makassar. Sekarang pelaku kita masih interogasi guna pengembangan ungkap motif lain dibalik perbuatan sadisnya tersebut," jelas Indratmoko.

Dari hasil pemeriksaan awal, pembunuh wanita berkulit bening tersebut mengaku spontan membunuh korban dengan berkali-kali menusukkan pisau sangkur ke tubuh korban karena tersinggung dengan ucapan korban.

"Tapi kita masih masih mencoba dalami motif sesungguhnya dibalik kasus pembunuhan wanita berkulit bening ini. Usai membunuh korban, pelaku mengambil handpone dan membawa kabur motor korban," ujar Indrarmoko.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Kronologi Penemuan Jenazah

Kapolsek Panakukang Makassar, Kompol Ananda Fauzi mengatakan pada tubuh jenazah wanita berkulit bening yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar 209 lantai 2 Hotel Benhil Jalan Toddopuli Makassar itu, terdapat 27 luka tusukan dan jenazahnya ditutupi oleh kain seprai serta ditindih oleh bantal beserta kursi yang terbuat dari kayu jati.

"Jenazah korban yang berlumuran darah itu tampak di atas ranjang dan ditutupi oleh kain seprai kemudian ditindih oleh bantal dan kursi kayu. Korban dalam keadaan sudah tak bernyawa," beber Ananda.

Irfan, karyawan Hotel Benhil mengaku menemukan mayat wanita berkulit bening di dalam kamar 209 Hotel Benhil, saat ia hendak membersihkan kamar tersebut.

"Saya disuruh bersihkan kamar 209 itu, karena penghuninya sudah keluar (chek out)," ucap Irfan.

Saat membuka pintu kamar 209 yang hendak dibersihkan tersebut, ia sontak terkejut karena melihat ada sosok wanita berkulit bening yang berlumuran darah dan jasadnya tertutup kain seprai dan ditindih oleh bantal serta kursi.

Ia pun bergegas turun ke bawah dan melaporkan kejadian tersebut ke Manajer Hotel, Irwan dan selanjutnya Irwan menghubungi Polsek Panakukang, Makassar.

"Saya melihat korban sudah tak bernyawa lagi," jelas Irfan.

Selang beberapa menit, aparat Polsek Panakukang Makassar pun tiba di Hotel Benhil dan langsung mengecek kamar 209 yang didalamnya terdapat mayat wanita berkulit bening tersebut.

Aparat Polsek Panakukang pun lalu mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi dan menghubungi tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Bid Dokkes Polda Sulsel) serta tim Indentifikasi dan Forensik (Inafis) Polrestabes Makassar.

Salmiah, Resepsionis Hotel Benhil mengatakan yang menyewa (chek in) kamar 209 merupakan seorang laki-laki yang menggunakan identitas nama Dita. Ia masuk ke kamar Hotel pada Kamis 11 April 2019 pukul 13.00 wita.

"Sepertinya itu bukan nama aslinya. Karena dia (penyewa kamar) seorang laki-laki," kata Salmiah.

Saat penyewa kamar yang menggunakan identitas Dita itu masuk ke kamar 209, dibelakangnya menyusul seorang wanita yang ciri-cirinya seperti korban yakni usia separuh baya dan berkulit bening.

"Tak ada kartu identitas yang dititip. Penyewa kamar hanya tulis nama Dita di buku tamu saat chek in," Salmiah menandaskan.

Dari data yang dihimpun Liputan6.com, jasad wanita berkulit bening yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar 209 Hotel Benhil Makassar, terdapat 27 luka tusukan masing-masing 5 tusukan di bagian leher sebelah kiri, 7 tusukan di bagian leher sebelah kanan, 1 tusukan di bagian perut sebelah kiri, 2 tusukan di bagian belakang leher, 9 tusukan di bagian punggung, 2 tusukan pada bagian betis kanan serta 1 tusukan pada bagian betis kanan.

Adapun barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian yakni 1 set pakaian piama berlumuran darah yang digunakan korban, sebuah arloji berwarna hitam gold, sepasang sendal berwarna hitam, sebuah celana jin berwarna hitam ukuran W 29 L 32, sebuah lipstik hitam, sebuah kondom yang sudah digunakan dan ditemukan di keranjang sampah.

Selain itu, barang bukti lainnya juga turut diamankan bungkusan kondom yang ditemukan di balik pintu masuk kamar 209, sebuah tempat softlens berwarna kuning yang ditemukan tertindih jasad korban serta sebuah sisir berwarna putih yang ditemukan juga tertindih oleh jasad korban.

Seluruh barang bukti yang ditemukan dari dalam kamar tempat ditemukannya mayat wanita berkulit bening tersebut, telah diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak Dokkes Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar.

 

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini: