Liputan6.com, Kendari - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) resmi merekomendasikan 25 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pencoblosan ulang. Sisanya, menyusul 15 TPS yang berpotensi dapat rekomendasi yang sama.
Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu mengatakan, jumlah tersebut bertambah dari yang diperkirakan sebelumnya. Dimana hanya ada 37 TPS yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sultra yang berpotensi pencoblosan ulang.
"Jadi 25 TPS itu rekomendasinya pencoblosan ulang dan selanjutnya 15 TPS lainnya sementara dikaji dan potensi dapat rekomendasi yang sama," kata Hamiruddin, Jumat (19/4/2019).
Advertisement
Rekomendasi pencoblosan ulang karena dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya ditemukan pemilih yang datang mencoblos ke TPS tapi tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) maupun Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Baca Juga
Selain itu, alasan lainnya, lanjut Hamiruddin, karena ada warga yang menggunakan alamat Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari luar Sultra yang ikut mencoblos, namun tidak membawa formulir A5. Kemudian, ada juga warga yang membawa formulir A5 yang pindah Kabupaten saat memilih namun diberi lima surat suara.
"Harusnya, untuk orang yang pindah kabupaten, tidak diberikan surat suara DPRD Kabupaten dan Provinsi. Namun, pada kenyataanya kita temukan masih diberikan," ungkap Hamiruddin.
Dia mengatakan, kabupaten terbanyak yang menggelar pencoblosan ulang, yakni Kota Baubau 14 TPS. Selanjutnya, disusul Kabupaten Kolaka dan Kota Kendari dengan jumlah 13 TPS.
"Sisanya, Konawe Utara ada 4 TPS yang melakukan pencoblosan ulang," terang Hamiruddin.
Dari data yang ada, rata-rata jumlah DPT di Sultra yang tersebar pada tiap TPS berjumlah sekitar 200 orang. Bahkan, pada beberapa daerah hanya ada sekitar 150 orang saja yang terdaftar.
Hasil Hitung Cepat Pemilu
Data yang dirilis The Haluoleo Institute (THI), ada sebanyak enam orang calon anggota legislatif asal Sulawesi Tenggara yang lolos duduk di senayan. Keenamnya yakni Fachry Pahlevi Konggoasa (PAN), Ridwan Bae (Golkar), Tina Nur Alam (Nasdem) H Imran (Gerindra) Rusda Mahmud (Demokrat) dan Hugua (PDIP).
Direktur THI, Nasrim Sarlito Alimin mengatakan, perhitungan menggunakan survei perhitungan suara yang mencakup 90 persen jumlah pemilih. Dengan melibatkan ribuan saksi yang tersebar pada sejumlah titik di Sultra.
"Mereka yang duduk karena memiliki nama yang diingat warga dan memiliki pemilih fanatis," ujar Nasrim Sarlito.
Golkar merebut perolehan suara dengan jumlah 52,08 persen. Demokrat dan PAN masing-masing 61,7 persen dan 76,1 persen. Sedangkan PDIP dan Gerindra masing-masing merebut 44,8 persen dan 43,2 persen.
Sedangkan untuk Pilpres, pasangan Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan suara 60,11 persen dari jumlah pemilih. Sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf merebut total 39,9 persen.
"Ini sudah meliputi seluruh pemilih di Sultra yang mencapai 1.723.539 pemilih terdaftar dan sebanyak 7915 TPS," pungkasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement