Liputan6.com, Kebumen - Munawir berkemas-kemas usai ibadah salat Jumat. Rencananya, warga Desa Balorejo Kecamatan Bonorowo, Kebumen itu hendak mengirim beras ke rumah pamannya yang telah renta di desa tetangga, Saeri Haryanto (75).
Pamannya, Saeri tinggal dengan anaknya Apriliani Srireso Menawi (51) di Desa Balorejo, Bonorowo. Warga desa memang kerap membawa buah tangan hasil bumi untuk keluarganya.
Munawir tiba di rumah pamannya sekitar pukul 13.30 WIB. Kondisi sepi. Makanya ia lantas membuka pintu rumah pamannya.
Advertisement
Baca Juga
Matanya terbelalak kaget mendapati pemandangan tragis. Di depannya, tubuh pamannya bersimbah darah tergeletak di balik kasur lantai. Diduga pamannya menjadi korban pembunuhan.
Tragisnya, tak jauh dari tubuh pamannya itu, Apriliani duduk di dekat televisi. Dari gelagatnya, sepupunya itu tak peduli dengan peristiwa pembunuhan itu.
Ia pun panik dan segera keluar rumah. Warga geger. Peristiwa ini dilaporkan ke perangkat desa Balorejo yang lantas meneruskannya ke kepolisian.
Usai mendapat laporan, Kanit Reskrim Polsek Bonorowo beserta sejumlah personel langsung meluncur ke tempat kejadian perkara. Polisi mendapati terduga pelaku pembunuhan berada di kamarnya.
Gangguan Jiwa
Saat ditangkap, Apriliani sempat melawan. Tetapi, tak berapa lama, petugas berhasil membekuk tersangka tanpa kesulitan berarti. Ia pun digelandang ke markas kepolisian.
"Selanjutnya untuk korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Saat ini tersangka masih diamankan di Polres Kebumen," kata Kasubbag Hums Polres Kebumen, AKP Suparno, dalam keterangannya, Sabtu, 20 april 2019.
Polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, palu, parang, bantal, dan kasur yang berlumuran darah.
Suparno mengungkap, saat ini petugas masih menyelidiki kasus ini. Hasil sementara, diduga korban tewas akibat sabetan benda tajam dan pukulan benda tumpul.
"Dari hasil pemeriksaan korban mengalami luka di belakang kepala bekas pukulan, sayatan benda tajam dan bekas pukulan penda tumpul berupa palu di punggung,” dia mengungkapkan.
Tetapi, polisi pun tak lantas bertindak gegabah. Pasalnya, ada informasi bahwa pelaku pembunuhan sempat mengalami gangguan jiwa. Untuk memastikannya, kepolisian akan meminta keterangan dokter jiwa.
"Informasinya, si tersangka mengalami gangguan jiwa, hal ini masih kami selidiki. Jika benar, dimungkinkan tersangka melakukan penganiayaan saat penyakitnya kambuh," dia menerangkan.
Meski begitu, penyidik tetap menahan tersangka di Polres Kebumen untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Jika memang dokter menyatakan bahwa tersangka mengalami gangguan jiwa, rencananya tersangka akan dipindah ke RSJ terdekat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement