Liputan6.com, Kuningan - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) menyatakan gunung tertinggi di Jawa Barat itu akan menutup seluruh jalur pendakian.
Penutupan jalur pendakian dimulai sejak Minggu, 5 Mei sampai 4 Juni tahun 2019. Penutupan jalur pendakian lantaran Gunung Ciremai Jawa Barat membutuhkan pemulihan dari berbagai aktivitas baik pendakian maupun warga setempat.
Advertisement
Baca Juga
"Jalur dibuka kembali tanggal 5 Juni 2019 kami akan siagakan petugas ranger untuk memantau apakah ada pendaki ilegal yang nekat naik selama penutupan," kata Kepala BTNGC Kuswandono, Jumat (4/5/2019).
Selama penutupan, petugas TNGC akan maksimalkan waktu untuk menata jalur pendakian. Sehingga, saat dibukan, pendaki akan merasa aman, nyaman dan menikmati setiap langkah menuju puncak Gunung Ciremai.
Selain menata jalur pendakian, TNGC juga akan memperbaiki mekanisme pengelolaan pendakian. Pengelola pendakian Gunung Ciremai berencana menerapkan sistem booking online sebelum mendaki.
"Booking pendakian online untuk keamanan, kenyamanaan dan ketertiban bersama khususnya untuk Gunung Ciremai itu sendiri," kata Kuswandono.
Dia menjelaskan, penutupan tersebut tak lepas dari semangat melestarikan kawasan konservasi. Ada tiga fungsi yang harus dijalankan dalam melestarikan kawasan konservasi.
Dia menyebutkan, tiga fungsi tersebut yakni perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lestari. Penutupan Gunung Ciremai Jawa Barat, masuk dalam kategori pengawetan.
Pemulihan Ekosistem
"Jadi Gunung Ciremai diberikan waktu satu bulan lebih untuk melakukan pemulihan terhadap diri sendiri," kata dia.
Dia menyebutka, selama penutupan, BTNGC dapat melakukan berbagai pemulihan ekosistem, khsusnya yang ada di jalur pendakian. Dia berharap, dengan penutupan tersebut alam dapat sejekan beristirahat.
"Selama ini jalur pendakian yang paling terlihat bagaimana kondisi nya hingga ekosistemnya. Harap maklum bulan puasa ini tidak menerima pendakian," ujar dia
Seperti diketahui, jalur pendakian ke Gunung Ciremai selama ini ada empat jalur. Tiga jalur di antaranya masuk wilayah Kabupaten Kuningan dan satu jalur lainnya masuk wilayah Kabupaten Majalengka.
Adapun jalur pendakian yang masuk Kabupaten Kuningan adalah jalur Linggarjati, di Desa Linggarjati dan jalur Linggasana, di Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, serta jalur Palutungan, di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur.
Sedangkan jalur pendakian di Kabupaten Majalengka adalah jalur Apuy, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement