Liputan6.com, Bandung - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sejumlah ruas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) memungkinkan bisa digunakan untuk arus mudik tahun 2019.
"Sekitar lima koma sekian kilometer Jalan Tol Cisumdawu bisa digunakan untuk mudik tahun ini," kata Iwa Karniwa usai mengikuti Rapim di Gedung Sate Bandung, Senin (6/5/2019).
Iwa mengatakan ruas Jalan Tol Cisumdawu yang bisa digunakan untuk arus mudik dimulai dari Rancakalong, kemudian masuk ke Terowongan Kembar dan jalur tersebut dipastikan selesai pada 20 Mei.
Advertisement
Baca Juga
"Informasi dari satker (Terowongan Kembar Tol Cisumdawu) bisa digunakan, tapi hanya satu jalur," kata Iwa, dilansir Antara.
Menurut dia, saat ini pihak satker (dari Kementerian PUPR) sedang menyiapkan akses di wilayah Tanjungsari dan Rancakalong serta Sumedang untuk pemudik menuju dan ke ruas tol tersebut.
"Jadi sekarang sedang disiapkan akses masuk dan keluar tolnya, sudah signifikan nanti akan tersambung ke jalan provinsi,” ujarnya.
Dia mengakui pengerjaan akses ini masih menemui beberapa kendala terutama di beberapa titik badan jalan yang belum selesai.
"Hal ini agak menghambat pembangunan fisiknya. Tapi sudah kami rapatkan bagaimana penyelesaiannya," katanya.
Terowongan Kembar Jalan Tol Cisumdawu di daerah Rancakalong hanya akan digunakan satu sisi dari arah Bandung ke Cirebon.
Satu terowongan, kata dia, belum difungsikan meski sudah tuntas karena memerlukan beberapa persiapan utilitas seperti rambu dan lain-lain, dan yang difungsikan masih satu arah, dari Bandung ke Cirebon.
Iwa menambahkan meskipun satu terowongan yang dipakai, arus mudik ke arah Cirebon bisa memiliki dua alternatif utamanya menuju ke Sumedang.
"Pertama ruas Cisumdawu dan satu lagi jalan nasional via Cadas Pangeran. Nanti detil pengaturannya oleh dishub tapi ini bisa difungsikan," kata Iwa.
Tol Gratis Saat Mudik Lebaran
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengusulkan jalan tol di wilayah Jawa Barat digratiskan ketika terjadi antrean mencapai 4 km lebih di pintu tolnya saat arus mudik dan balik tahun 2019.
"Kita akan menyampaikan kepada kementerian apakah dimungkinkan jika terjadi antrean di pintu tol, kalau antreannya sudah mencapai 4 hingga 5 km, maka dibebaskan saja. Jadi digratiskan," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari, di Bandung, Senin (6/5/2019).
Ditemui seusai mengikuti Rapim dengan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil di Gedung Sate, Hery mengatakan kebijakan menggratiskan jalan tol tersebut bukan digratiskan sejak awal atau diumumkan sejak awal sehingga semuanya masuk ke tol.
Namun, kata Hery, kebijakan tersebut akan diterapkan ketika kendaraan pemudik sudah masuk ke tol dan terjadi antrean 4 km lebih.
"Kalau demikian maka digratis, jadi diskresi yang kita coba usulkan dan sampaikan ke Pak Menteri dalam rapat besok. Ini untuk mempercepat kelancaraan arus mudik," kata Heri.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan meskipun saat ini jalan tol telah menggunakan uang elektronik untuk transaksinya namun masih saja terjadi kemacetan di pintu tolnya.
"Kita ada analisa walaupun sudah pakai e-tol tetap bikin macet juga. Apakah ada cara enggak usah bayar selama mudik, bayarnya nanti mungkin pasca bayar oleh sebuah cara sehingga tidak ada antrean," kata Gubernur Emil.
Dia mengatakan Pemprov Jawa Barat saat ini telah melakukan koordinasi terkait pelaksanaan arus mudik atau angkutan lebaran tahun 2019.
"Alhamdulillah tadi kita merapatkan, meski hari pertama puasa kita sudah membahas mudik. Karena tahun ini kita mengantisipasi potensi masalah seperti di zona Bekasi, kan ada tiga konstruksi sedang bergerak," kata dia.
"Kemudian besok Pak Menteri ke Bandung merapatkan mudik. Saya instruksikan memonitor permasalahan tahun lalu dan jangan sampai terulang lagi," kata dia.
Advertisement