Sukses

Ridwan Kamil Usul ke Unpad Bangun Rumah Sakit Besar di Jatinangor

RSU tersebut, diusulkan sebesar Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan kepada Universitas Padjadjaran (Unpad) agar membangun rumah sakit umum (RSU) berskala besar di Jatinangor. RSU tersebut, diusulkan sebesar Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Emil, sapaan akrabnya, mengusulkan hal itu dalam kapasitasnya sebagai anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad.

Menurut Emil, pembangunan rumah sakit di Jatinangor akan jauh lebih luas dan lengkap dibanding RSHS. Dengan begitu diharapkan tidak akan ada lagi permasalahan pasien kekurangan kamar atau ruang perawatan.

"Jadi wacananya, Unpad ini mau membuat rumah sakit pendidikan. Kebetulan saya juga banyak mendapat keluhan tentang Hasan Sadikin dengan kapasitasnya. Jadi kalau kata saya gabungin aja, kita bikin rumah sakit seperti Hasan Sadikin yang sebesar-besarnya di Jatinangor. Sehingga tidak ada lagi permasalahan di Hasan Sadikin yang selama ini kurang ini dan kurang itu san seterusnya," kata Emil usai menghadiri rapat pleno MWA Unpad di Bandung, Jumat (10/5/2019).

Mantan Wali Kota Bandung itu mengaku berencana bertemu Menteri Kesehatan, Nila Moeloek di Jakarta. "Minggu depan nanti saya ketemu bu menteri," ujarnya.

Emil mengaku belum bisa bicara terkait pendanaan. Sebab gagasan ini baru sebatas wacana yang akan disampaikan ke Kementerian Kesehatan.

"Belum nyampe ke pendanaan baru ke gagasan bisa tidak Hasan Sadikin ke Jatinangor, nanti yang Hasan Sadikin dibikin rumah sakit spesialis atau apa sehingga karena tanahnya baru dan luas. Jadi kekurangan-kekurangan selama ini di Hasan Sadikin soal keterbatasan lahan bisa diselesaikan," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Unpad Sambut Positif

Sementara itu, Ketua MWA Unpad Rudiantara membenarkan usulan Emil terkait rumah sakit tersebut. Menurutnya, ada beberapa hal yang sifatnya operasional dari Unpad yang belum terefleksi di dalam rencana kerja dan anggaran tahun 2019.

"Ada juga yang bersifat sangat strategis yaitu membangun rumah sakit yang bersifat layanan dan berbarengan dengan rumah sakit pendidikan atau teaching hospital. Nah, kita berpikirnya kenapa tidak buat rumah sakit yang besar, yang bukan hanya untuk kepentingan Unpad tapi untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat. Karena sekarang kan yang jadi rujukan kelas A hanya RS Hasan Sadikin yang punya pemerintah," ujar Rudiantara.

Sehingga, menurut Rudiantara, pihak Unpad mengakomodasi usulan Emil yang jadi perwakilan pemerintah provinsi Jawa Barat.

"Ini sedang dibicarakan opsi-opsinya karena kan ada RSHS. Selain itu, Unpad punya tanah yang luas di Jatinangor. Kita berpikir besar bukan 10-20 tahun ke depan tapi 50 tahun ke depan," katanya.

Sampai sejauh ini, pihaknya menargetkan desain rumah sakit rampung akhir tahun ini.

"Desainnya bahwa nanti bergabung atau seperti apa itu harus diputuskan tahun ini. Mungkin 2-3 tahun ke depan kita harus punya visinya karena kan setelah itu baru desainnya. Tahun ini sudah pasti diputuskan sampai dengan grand desainnya," ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Unpad, Rina Indiastuti menambahkan, secara peraturan, universitas yang memiliki fakultas kesehatan harus memiliki rumah sakit pendidikan.

Unpad sendiri sebenarnya sudah memiliki RS pendidikan di Jalan Eyckman, Kota Bandung yang letaknya bersebelahan dengan RSHS.

"Usulan ini muncul karena ada kebutuhan. Di manapun fakultas kesehatan yang baik harus punya RS pendidikan," ujar Rina.