Liputan6.com, Gowa Setelah nyaris tiga bulan menghilang, jasad seorang pendaki akhirnya ditemukan tinggal tulang belulang di kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Humas Kantor Search and Rescue (SAR) Makassar Ade Hamsidar mengatakan jasad pendaki yang tinggal tulang belulang itu, ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang sedang mencari kayu di tengah hutan kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng, Selasa 21 Mei 2019.
"Tulang belulang pendaki itu ditemukan warga tepat di hulu Sungai Tanggara yang sejajar dengan Pos 5 jalur pendakian Gunung Keramat Bawakaraeng," kata Ade via pesan singkat, Rabu (22/5/2019).
Advertisement
Tak hanya tulang belulang, tas yang berisi identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan sejumlah ponsel beserta charger yang merupakan milik pendaki itu, turut ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan tulang belulangnya.
Baca Juga
"Di KTP itu tertera identitas korban yakni bernama Galih Andika (20), pendaki yang dinyatakan hilang di kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng sejak Februari 2019," ujar Ade.
Jasad korban yang tinggal tulang belulang tersebut, kata dia, dievakuasi oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari SAR Antariksa, Makassar Rescue, SAR Tombolopao, KPA Forkasa, RAPI, Koramil, Polsek, Craint Kanreapia, serta masyarakat setempat menuju Puskesmas Malino, Kabupaten Gowa dini hari tadi tepatnya pukul 00.30 wita.
"Tim SAR gabungan berangkat dari Posko Buluballea menuju ke lokasi penemuan tulang belulang korban. Yah sekitar dua jam perjalanan tim tiba di lokasi," terang Ade.
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad pendaki yang tinggal tulang belulang itu dari kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng sejak pukul 20.30 Wita dan tiba di Puskemas Malino pada pukul 00.30 Wita.
Hilang Misterius Sejak Februari 2019
Pendaki, Galih Andika (20) diketahui hilang di kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng sejak bulan Februari 2019.
Saat itu, ia bersama dua rekannya yakni Saleh (21) dan Wira (20) berangkat mendaki ke Gunung Keramat Bawakaraeng tepatnya 8 Februari 2019.
Mereka pun terpisah saat turun dari puncak Gunung Keramat Bawakaraeng tepatnya antara Pos 5 dan Pos 6 jalur pendakian pada 10 Februari 2019.
"Karena pada saat turun mereka masih berkumpul di Pos 6. Nanti setelah di Pos 5, satu pendaki (Galih Andika) sudah tidak terlihat lagi," ucap Ade Hamsidar, Humas SAR Makassar, Rabu (13/2/2019).
Pencarian terhadap Galih pun berlangsung selama sepekan. Namun tim SAR gabungan yang jumlahnya 60 orang kala itu tak juga menemukan adanya tanda-tanda keberadaan Galih meski telah menyisir sekitar lokasi terakhir ia dinyatakan berpisah dengan rekannya.
Tim pun sempat menyimpulkan jika pendaki yang berdomisili di Kompleks Mangga Tiga, Kecamatan Biringkanaya, Makassar itu seperti menghilang secara misterius.
"Rata-rata pendaki yang hilang di jalur antara Pos 5 dan Pos 6 Gunung Keramat Bawakaraeng tersebut, biasanya sudah ditemukan dalam dua hari. Tapi ini sangat aneh," kata Ade kala itu.
Hilangnya Galih pun sempat dikait-kaitkan oleh masyarakat setempat dengan mitos-mitos keramat yang selama ini melekat pada kawasan Gunung Keramat Bawakaraeng. Diantaranya keberadaan arwah noni cantik yang ceritanya ia terus bergentayangan usai bunuh diri di area hilangnya Galih sekitar tahun 1980 silam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement