Liputan6.com, Pemalang - Pemalang adalah salah satu kabupaten terpenting dalam arus mudik lebaran 2019. Tak pelak, kemacetan arus mudik pun mengancam seturut naiknya volume kendaraan dalam arus mudik atau balik 2019 ini.
Jalur-jalur penting mudik dan balik ada di kabupaten ini. Tol Trans Jawa dan Jalur Pantai Utara atau Pantura, membelah kabupaten pesisir laut Jawa ini.
Menimbang pentingnya jalur ini Kepolisian Resor Pemalang, Jawa Tengah berkoordinasi dengan intansi lintas sektor di pemerintahan agar arus mudik lebaran 2019 di Pemalang aman dan lancar.
Advertisement
Baca Juga
Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengatakan, wilayah Kabupaten Pemalang terdiri dari empat zonasi jalur mudik dan balik. Empat zonasi tersebut meliputi ruas jalur tol mulai Kilometer 300 hingga 322, jalur pantura sepanjang 26 kilometer, jalur dalam kota sepanjang 11,2 kilometer, dan ruas jalur selatan sepanjang 39,1 kilometer.
Di empat zona lalu lintas arus mudik dan balik tersebut, Polres Pemalang telah menyiapkan pos pengamanan, pelayanan dan subpos pengamanan, terutama di titik rawan kecelakaan dan kemacetan arus mudik 2019.
“Polres Pemalang menyiapkan 8 pos yang terdiri dari 4 pos pengamanan, 4 pos pelayanan ditambah beberapa sub pos pam,” ucapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 24 Mei 2019.
Kapolres mengungkapkan, untuk mengantisipasi potensi kemacetan arus mudik lebaran 2019 di ruas jalur tol, Polres Pemalang telah melaksanakan koordinasi dengan PJR Polda Jateng dan Pengelola Jalan Tol untuk pengalihan arus.
“Bila di gerbang exit Tol Gandulan terjadi antrian panjang hingga simpang susun, maka diberlakukan pengalihan arus kendaraan dari arah barat untuk diarahkan keluar di gerbang exit tol Pekalongan, sebaliknya dari arah timur akan diarahkan keluar di gerbang exit tol Tegal,” dia menerangkan.
Pantura dan Jalur Sempit Pemalang
Selain itu, Kapolres Pemalang mengungkapkan gerbang transaksi keluar juga akan ditambah dengan memberlakukan sistem 3-1. Tiga gerbang transaksi untuk melayani kendaraan yang keluar tol dan satu gerbang transaksi untuk melayani kendaraan yang masuk tol.
Adapun di Jalur pantura, Polres Pemalang akan mengantisipasi kepadatan kendaraan akibat tingginya pemudik yang menggunakan sepeda motor dan tidak adanya pembatasan truk sumbu lebih dari tiga.
Untuk mengantisipasi potensi macet dan keamanan di jalur pantura, Polres Pemalang menyiapkan pos pelayanan di terminal induk Pemalang, Petarukan dan Comal.
“Untuk wilayah Comal dan Petarukan yang berpotensi macet, kita siagakan personil di pos pelayanan dan tim urai di pos pam exit tol Gandulan,” dia menjelaskan.
Kristanto mengakui, di wilayah Pemalang juga terdapat jalur sempit yang berpotensi macet. Sebab itu, Polres menyiapkan pos pelayanan di Kecamatan Randudongkal dan tim urai yang fokus mengurai kepadatan lalu lintas di jalur selatan.
Pos pelayanan didirikan di Kecamatan Randudongkal. Sebab wilayah ini berada di titik tengah sepanjang jalur selatan dari Kota Pemalang hingga perbatasan Kabupaten Purbalingga.
“30 personil tim urai akan fokus mengurai kepadatan lalu lintas karena ruas jalur selatan kondisinya sempit dan hanya memiliki dua jalur arah berlawanan,” dia menerangkan.
Terkait gangguan alam yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, Kristanto mengklaim Polres telah telah berkoordinasi dengan BPBD Pemalang. Gangguan itu bisa berupa pohon tumbang atau bencana alam lainnya.
“Bila terjadi gangguan alam seperti pohon tumbang, diharapkan Muspika setempat bersama BPBD akan melakukan deteksi dan penanganan cepat,” ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement