Sukses

Agar Perlintasan Sebidang Kereta Lebih Aman

Pembangunan pintu perlintasan sebidang diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas, akibat tingginya aktifitas warga.

Liputan6.com, Garut Menjelang datangnya lebaran Idul Fitri 1440 H, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 2 Bandung terus berbenah. Perlintasan sebidang yang selama ini kerap dikeluhkan warga Garut, Jawa Barat mulai dibenahi perusahaan plat merah tersebut.

Satu pintu perlintasan sebidang di Jalan Rancasalak di Kampung Bangbayang Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora, yang mulai dipasang Senin (20/5) lalu. Pemasangan itu sekaligus sebagai gerakan nasional selamat di perlintasan kereta

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jabar Ditjen Perkeretaapian Achyar Pasaribu mengatakan, tahun ini ada sekitar 10 titik pintu perlintasan sebidang yang dipasang di Indonesia. “Salah satunya di Garut,” ujar dia, saat itu.

Rencannya pemasangan itu ditargetkan selesai pada 27 Mei, sebagai upaya untuk membantu lancarnya mudik nasional yang melintasi wilayah Garut, Jawa Barat. Sedangkan pengoperasian palang pintu, masih dilakukan secara manual oleh petugas stasiun.

"Nanti akan dibimbing oleh petugas dari stasiun sebelah (terdekat) menggunakan HT (handy talky)," kata dia.

Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mendukung pemasangan itu. Menurutnya rencana itu sudah ditunggu warga sekitar, sejak kereta melintasi kawasan mereka akibatnya tingginya angka kecelakaan.

"Jadi kami menyambut baik sekali dengan adanya pemasangan palang pintu ini," kata dia.

Namun meskipun harus menunggu lama, namun ia angkat topi dengan upaya keseriusan yang dilakukan PT KAI. "Alhamduliah sekarang dipasang setelah disetujui sama bapak menteri (Per­hubungan)," kata dia.

Menurut Helmi, perlintasan rel Bangbayang, termasuk perlintasan sebidang milik PT KAI dengan intensitas cukup tinggi, kegiatan masyarakat sekitar. "Ini juga kan mencakup dua kecamatan dan menghubungkan antar kabupaten," kata dia.

Simak video pilihan berikut

 

2 dari 2 halaman

Profesional

Kepala Dinas Perhubungan Garut Suherman menambahkan, dalam prakteknya ada lima petugas bergantian menjaga pos palang pintu Bangbayang. Mereka akan mendapatkan pelatihan sebelum bertugas di sana. “Jadi petugasnya juga sudah harus siap,” ujarnya.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menilai, pembangunan perlintasan sebidang Bangbayang diharpkan mampu menjadi solusi tingginya angka kecelakaan saat ini.

“Di arus mudik nanti, polisi dan TNI akan ikut menjaga palang pintu ini. Utamanya untuk antisipasi kecelakaan,” katanya.

Bahkan rencana tersebut membuat warga sekitar bungah. Piat Supriatna (30) warga sekitar, menyambut baik pemasangan perlintasan sebidang tersebut. “Terakhir tiga bulan yang lalu kalau ada pemotor yang tersejet hingga puluhan meter,”

Selain Bangbayang, ada sekitar delapan perlintasan sebidang lainnya yang masih belum memiliki palang pintu, yang tersebar dari Kecamatan Kadungora sampai Cibatu.

Sementara total perlintasan sebidang yang dimiliki PT KAI di wilayah Garut berjumlah 16 titik. Angka itu tersebar di enam kecamatan, sehingga membuat masyarakat was-was saat kereta melintas, terutama di sekitar pintu perlintasan.

Sejak proses reaktivasi kereta api dari Stasiun Cibatu ke Garut Kota dikebut pemerintah, sejumlah perbaikan fasilitas pun terus dilakukan PT KAI. Mereka terus memperbaiki sejumlah perlintasan sebidang, untuk memberikan ketenangan dan keamanan bagi masyarakat.

Rencannya untuk tahap pertama, progres Reaktivasi Kereta Api Cibatu akan dioperasikan mulai Oktober mendatang atau ditarget hingga akhir tahun sudah bisa memenuhi layanan perjalanan warga kota Intan Garut.