Liputan6.com, Purbalingga - Warung makan tetapi dapurnya tertutup? Ah, nanti dulu. Di WRDPR (Warung Dapoer Pak Robie) Kelurahan Karangsentul, Purbalingga, Jawa Tengah, "kastemer" sebutan pelanggan di sana, bisa bebas bicara dengan koki. Mari belajar menu-menu hotplate.
Bahkan, sang koki membolehkan semua resep hingga tata cara memasaknya diketahui oleh pelanggan. Owner WRDPR, Robie Agung Sugiharto (38) menyadari keterbukaan tidak menjaring saingan, tetapi justru menambah jejaring pertemanannya.
Dia bahkan pernah menerima kastemer, Andri Okta Dewo dari Samarinda, Kalimantan Timur yang ingin belajar memasak. Selama satu bulan dia tinggal di warung, belajar semua perihal WRDPR yang bertempat di Jl Prambanan - Piungan, Km 5, Yogyakarta. Paling seru adalah belajar menu-menu hotplate.
Advertisement
Baca Juga
"Dia punya cafe di Samarinda, tapi sudah tutup. Ingin lanjut lagi ganti menu, cari tempat belajar di media sosial, jatuhnya di WRDPR ," katanya Selasa, 28 Mei 2019.
WRDR Di Prambanan merupakan warungnya yang pertama. Sedangkan di Purbalingga, warung keduanya bekerjasama dengan Kiye Kopi untuk menyuguhkan minuman dan menu malam.
Jurus-jurus memasaknya dibagikan gratis. Resep sudah bertebaran di internet, tetapi sebagai manusia, tetap membutuhkan orang lain untuk berdiskusi, berbagi nasehat, dan teguran jika ada kesalahan.
"Saya belajar otodidak, capek banget trial dan errornya, apalagi menyesuaikan cita-rasanya. Kalau uji coba rasa, pakai lidah keluarga sendiri," ujar ayah tiga anak itu.
Setelah hijrah dari EO Recycle Production dan vokalis grup band indie Partyline, Robie jatuh bangun membuka usaha kuliner. Dari 2013 bernama Pecel Combi dan Sate Usus Bumbu Antik, lanjut sampai menemukan kemapanan di WRDPR.
"Nah, karena saya banyak bertemu benturan kegagalan, sebisa mungkin saat ini memudahkan orang lain agar tidak merasakan pengalaman serupa. Salah satunya dengan membuka menu hotplate," kata pria yang berdomisili di Kecamatan Prambanan, Yogyakarta tersebut.
Â
Menu-menu Bikin Ngiler
WRDPR menggunakan bumbu-bumbu rumahan yang alami dan bahan-bahan segar. Tidak ada trik-trik khusus atau pun bumbu rahasia yang disembuyikan dari pelanggan.
Beberapa menu yang menjadi favorit warga Purbalingga ialah varian Hotplate seperti chicken, shrimp, calamari, dan beef. Makanan disajikan panas dengan telur setengah matang dan saus yang masih meletup di piring.
Selain itu, ada menu reguler seperti ayam kastem, seafood, capcay, nasi goreng, dan sayur. Setidaknya ada lebih dari 30 menu yang bisa dipilih para kastemer.
Untuk urusan minuman dan teman nongkrong, WRDPR Purbalingga menyajikan Kopi Arabika Gunung Malang, Desa Serang Kecamatan Karangreja dan Robusta Purbalingga yang disangrai oleh Kedai Kopikalitas. Ada pula varian thai tea dan chesse cream yang sedang digandrungi saat ini.
"Melengkapi menu empat sehat lima sempurna ada susu murni beragam rasa dan milkshake. Kalau lelah seharian kerja, coklat panas kental siap merefresh kastemer dari penat," kata Billy Widoera, Barista Kiye Kopi di WRDPR.
Setelah lebaran nanti, WRDPR siap menambah menu teh poci, sup buah, ice cream, snack board, roasted bread, dan smoothie. Billy juga berencana menghadirkan minuman lokal jejamuan dari Desa Beji, Kecamatan Bojongsari di daftar menu.
Di joglo berukuran 10 x 20m, kastemer bakal merasa pulang ke rumah. Lampu gantung lawas dan kursi antik sama sekali tak berkesan sedang berada di restoran, kedai, atau warung makan. Obrolan-obrolan renyah juga siap meluncur dari bibir para karyawan di WRDPR.
"Kami sebisa mungkin tidak menyediakan terminal listrik dan wifi agar kastemer benar-benar srawung dengan lainnya. Intinya galakkan lagi medangan, dopokan, seduluran, mangan wareg," kata Robie menambahkan.
Simak video tentang menu hotplate berikut:
Advertisement