Liputan6.com, Aceh - Tujuh orang tahanan Rutan Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh kabur usai kericuhan yang terjadi Senin, 3 Juni 2019. Mereka memanjat pagar belakang pada saat suasana rutan sedang gelap gulita karena listrik padam.
Ketujuhnya kabur sekitar pukul 21.00 WIB. Mereka memanfaatkan momentum saat petugas PLN sedang memperbaiki instalasi listrik yang rusak akibat aksi pembakaran yang dilakukan sejumlah tahanan, Senin siang, 3 Juni 2019.
Baca Juga
"Yang kabur berstatus tahanan. Usai kericuhan kemarin, sambungan listrik di rutan diperbaiki oleh petugas PLN dari sore sampai malam," terang Kakanwil Kemenkum HAM Aceh, Agus Toyib kepada Liputan6.com, Selasa pagi (4/6/2019).
Advertisement
Para tahanan kabur dengan cara melilitkan kain sarung sebagai pengganti tali untuk mengakali pagar rutan yang tinggi. Ada sumber yang menyebut ketujuhnya merupakan tahanan kasus narkoba Polres Pidie.
Kepolisian pun bertindak cepat. Tiga di antaranya berhasil ditangkap kembali, tidak lama berselang setelah para tahanan tersebut kabur.
"Semoga, hari ini, sisanya bisa ditangkap kembali. Kepolisian juga sedang melakukan penyisiran secara intensif," Agus memungkasi.
Sebagai catatan, berdasarkan data Ditjen PAS per Juni 2019, Rutan Sigli tersebut dihuni 466 orang, dengan rincian, 143 tahanan dan 323 narapidana yang seluruhnya adalah laki-laki dewasa. Satuan pengamanan yang ditempatkan di rutan berjumlah 34, ditambah 16 pegawai lainnya.
Jumlah tahanan dan narapidana yang mencapai 466 tidak sebanding dengan kapasitas blok hunian Rutan Sigli yang seharusnya hanya boleh ditempati 120 orang saja. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa rutan tersebut kelebihan kapasitas.