Sukses

Berburu Kuliner Ndeso Sebagai Pengisi Libur Lebaran

Di Pasar Pinggir Alas, Baturraden tersedia 72 lapak pedagang yang akan menjual lebih dari 100 jenis makanan tradisional. Cocok sebagai pengisi libur lebaran.

Liputan6.com, Banyumas - Lokawisata [Baturraden] (3655224 "") telah dikenal hingga mancanegara. Setiap tahun, ribuan wisatawan berkunjung ke kawasan ini, termasuk pada hari libur lebaran.

10 hari libur lebaran ini, Dinas Pariwisata Banyumas mentargetkan sebanyak 150 ribu orang yang mengunjungi lokawisata yang benar-benar mengandalkan pemandangan alam dan kesesuaian iklim ini.

Baturraden juga terbukti mengatasi perkembangan daerah penyangganya. Destinasi-destinasi wisata baru lahir dan berkembang di kawasan utama Baturraden .

[bacajuga: Baca Juga] (3981095 3868065 3666664)

Terbaru adalah destinasi wisata kuliner bernama Pasar Pinggir Alas. Lokasinya cukup strategis, Berada di Jalan Raya Baturraden Barat, depan objek wisata Taman Caping.

Di tempat ini, pengunjung akan menemukan kesenangan menikmati kuliner tempo dulu. Pasar ini akan mulai diluncurkan pada tanggal 6 Juni 2019 atau lebaran hari kedua, bersamaan dengan dimulainya liburan lebaran.

"Grand opening akan digelar pada tanggal 15 Juni 2019. Namun momentum liburan lebaran akan digunakan untuk soft launching," kata Alas Pengelola Pasar Pinggir, Ahmad Zaenudin, Selasa, 4 Juni 2019.

Di Pasar Pinggir Alas, [Baturraden] (3545395 "") tersedia 72 lapak pedagang yang akan menjual lebih dari 100 jenis makanan tradisional. Mulai dari jajanan pasar, minuman tradisional, dan makanan khas zaman dulu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Rupiah Tak Laku

Ada banyak minuman tradisional wedang cleblek (kopi), wedang jahe, wedang uwuh, dawet ayu, badeg (air nira), es cau (cincau), wedang bajigur, dan masih banyak lagi.

"Kamu pasti akan dibuat bingung memilih makanan, minuman dan jajanan pasar yang disediakan," ucapnya.

Selain minuman, jajajan tradisionalnya juga unik dan beragam. Diambil ciwel, cenil, inthil, candil, buntil, gebral, grontol, krawu, lopis, gethuk, oyek, klepon, kemplang, srabi, awug-awug, naga sari, ronda maya dan lain sebagainya.

Saat mengunjungi Pasar Pinggir Alas pengunjung juga akan menikmati musik kentongan atau kotekan lesung melengkapi kenyamanan layaknya pasar tempo dulu.

"Tersedia juga spot selfi dan mainan tradisional egrang juga musala," dia menerangkan.

Uniknya, pengunjung yang ingin membeli makanan dan minuman, tidak menggunakan uang rupiah. Penyebab di Pasar Pinggir Alas, transaksi pembayaran hanya menggunakan uang kepengan.

Para pengunjung mesti menukarkan uang rupiah terlebih dahulu dengan kepengan sebelum membeli makanan dan minuman. Satu kepeng setara dengan Rp 2.000 dan Rp 5.000.

Ahmad menjelaskan, Pasar Pinggir Alas dibangun lantaran para penikmat kuliner kerap mencari desa yang asri dan sejuk. Jajanan ndeso alias makanan tradisional menjadi primadona untuk menemani suasana santai.

"Sebagai penyangga wisata kami, masyarakat Baturaden, tambah usaha bersama ini, kami jamin harga lebih murah dari tempat wisata lain di Baturraden," dia menjelaskan.

Ke depan, Pasar Pinggir Alas rencananya akan dibuka setiap Sabtu-Minggu, hari libur nasional dan liburan sekolah, mulai pukul 06.00 WIB hingga 13.00 WIB.