Sukses

Antar Perbekalan Kapal, Pasutri Tewas Dihantam Ombak

Kapal nelayan Indramayu mendadak dihantam ombak membuat semua ABK tenggelam saat hendak mengantar perbekalan untuk kapal nelayan lain.

Liputan6.com, Indramayu - Wisnu warga Indramayu harus berlapang dada menerima kenyataan atas kepergiaan kedua orang tuanya Rasja (36) dan Darnengsi (29) yang tenggelam di perairan Indramayu, Kamis (6/6/2019) sekitar pukul 16.30 WIB.

Korban yang merupakan warga Blok Cidempet RT 002 RW 008 Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu itu ditemukan tak bernyawa saat petugas Ditpolairud Polda Jabar menemukannya pada Jumat, 7 Juni 2019.

Wisnu bersama kedua orang tuanya diketahui tenggelam bersama di KM Nok Tantri di perawiran Sumber Mas Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Peristiwa itu bermula saat KM Nok Tantri yang ditumpangi kedua korban, berangkat dari muara Sumber Mas Desa Ilir, Kamis (6/6/2019) sekitar pukul 06.00 WIB. Kapal tersebut dinahkodai oleh Carma (45) dan membawa lima orang anak buah kapal (ABK), termasuk kedua korban.

"Setelah kami telusuri mereka berangkat mengantarkan air tawar untuk perbekalan kapal cumi yang sedang labuh jangkar di perairan Sumber Mas Desa Ilir," kata Komandan Kapal Pol VIII- 1006 Ditpolairud Polda Jabar Pangkalan Kapal Patroli Eretan Indramayu Bripka Masnudin.

Sekitar pukul 16.30 WIB, KM Nok Tantri yang sudah berlayar sekitar dua mil laut dari Pantai Sumber Mas tiba-tiba dihantam ombak besar. Akibatnya, KM Nok Tantri tenggelam beserta awak kapalnya.

Empat orang korban kemudian berhasil diselamatkan oleh KM Rizki Abadi, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Namun, korban Rasja (36) dan istrinya, Darnengsi (29), dinyatakan hilang.

Adapun keempat korban asal Indramayu yang selamat itu masing-masing bernama Carma (nahkoda), Soni (29), Ono (29) dan Wisnu Saputra (9). Wisnu merupakan putra semata wayang dari pasangan Rasja dan Darnengsi.

2 dari 2 halaman

Pencarian Korban

Kapal Rizki Abadi yang dinahkodai Wartani (47) kemudian membawa keempat korban selamat ke daratan. Keempatnya lantas dirawat di Poliklinik Mitra Keluarga Bloran Kecamatan Kandanghaur.

Upaya pencarian korban sempat dihentikan karena kondisi perairan sudah gelap saat itu. Petugas melanjutkan pencarian pada hari Jumat.

"Kedua korban yang hilang kini sudah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal," kata dia.

Dalam pencarian tersebut, korban Darnengsi berhasil ditemukan terlebih dahulu oleh tim SAR gabungan bersama warga. Darnengsi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Pencairan dilakukan di sekitar perairan Sumber Mas Desa Ilir, yang menjadi lokasi kecelakaan laut yang menimpa KM Nok Tantri. Tim SAR gabungan bersama puluhan warga menyisir perairan mulai dari muara Eretan hingga perairan Sumber Mas dan perairan Cilet Indramayu.

"Korban kami temukan di bawah kapal yang tenggelam tersebut," ujar Masnudin.

Sementara itu, korban terakhir Rasja ditemukan di perairan Sumber Mas Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indrmayu. Korban ditemukan sore hari pukul 15.00 WIB.

Dia mengatakan, korban Rasja ditemukan pada jarak 1,5 mil laut dari lokasi tenggelamnya KM Not Tantri ke arah barat. Jenazah Rasja langsung dievakuasi ke darat untuk divisium di Puskesmas Kandanghaur.

"Temuan korba tepatnya di sekitar 60 meter dari darat bibir pantai Panjiwa Sumber Mas. Jenazah setelah dievakuasi langsung diserahkan kepada keluarga," sebut Bripka Masnudin.

Dengan ditemukannya Rasja, maka proses pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan bersama nelayan dan warga setempat pun berakhir.

Saksikan video pilihan berikut ini: