Sukses

Melestarikan Tradisi Peh Cun di Pantai Bangka Belitung

Perayaan tradisi Peh Cun ini selalu digelar untuk memperingati legenda Dinasti Couw 340 sebelum masehi.

Liputan6.com, Bangka Belitung - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya terkenal dengan cerita Laskar Pelangi saja. Namun ada banyak tradisi budaya yang turut menjadi daya tarik kepulauan ini, salah satunya Tradisi Peh Cun.

Perayaan tradisi Peh Cun ini selalu digelar untuk memperingati legenda Dinasti Couw 340 sebelum masehi. Yaitu mengangkat nama Khut Gwat, salah satu sastrawan dan budayawan besar di Bangka Belitung.

Perayaan pesta pantai ini digelar pada hari Jumat (7/6/2019), di Pantai Pelabuhan Dalam Dusun Tuning, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Menurut Bupati Kabupaten Bangka Mulkan, tradisi ini harus terus dijaga sebagai salah satu bentuk menjaga sejarah yang ada di Bangka.

“Tradisi budaya seperti ini harus tetap diwariskan ke generasi sekarang, tidak boleh hilang tergerus zaman,” ujarnya.

Mulkan optimis dengan sering digelar pesta pantai ini, akan semakin menarik banyak minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Kabupaten Bangka.

Terlebih jika perayaan ini dikemas secara menarik, sehingga sektor pariwisata di Provinsi Bangka Belitung, khususnya Kabupaten Bangka juga akan semakin meningkat tajam.

"Saya punya rasa optimis yang kuat jika tradisi warisan budaya ini, berpotensi mengangkat meningkatkan jumlah wisatawan,”ungkapnya.

Tradisi budaya yang dimiliki masyarakat Kabupaten Bangka juga sangat beranekaragam, baik bentuk aset atau kekayaaan masyarakat yang harus dipertahankan secara terus menerus.

Perayaan pesta pantai ini juga dihadiri pejabat Sekda Bangka Ahmad Muksin, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangka Asep Setiawan, Kapolsek Riau Silip, Kepala Dusun Tuning Sunaidi serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah daerah itu.

Bupati Kabupaten Bangka juga turut mengajak warga untuk selalu menciptakan suasana yang kondusif, rukun dan aman.

"Masyarakat Kabupaten Bangka harus bersyukur karena daerah ini mampu konsisten menjaga situasi aman, damai dan memiliki keharmonisan antar budaya, agama dan ras. Provinsi Bangka Belitung terutama Kabupaten Bangka juga sudah layak disebut pulau harmonis,” ungkanya.