Sukses

Awas Tersengat Ubur-Ubur Laut di Pantai Parangtritis

Sedikitnya 106 wisatawan mengalami sengatan ubur-ubur di Pantai Parangtritis. Jumlah ini terhitung sejak sebelum dan sesudah Lebaran.

Liputan6.com, Daerah Istimewa Yogyakarta - Di musim liburan Idul Fitri 1440 Hijriah, Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Sayangnya di tengah kegembiraan menikmati waktu liburan, ratusan wisatawan harus mengalami sengatan ubur-ubur, saat asyik bermain di Pantai Parangtritis.

Dari data Tim Pencarian dan Pertolongan wilayah Pantai Parangtritis, sebanyak 106 orang wisatawan yang mengalami sengatan ubur-ubur. Jumlah ini terhitung sejak sebelum dan sesudah Lebaran.

Diungkapkan Koordinator SAR Pantai Parangtritis Bantul Ali Sutanto di Posko SAR Parangtritis, para wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur terjadi sejak hari Senin (3/6/2019) hingga hari Kamis (6/6/2019), dilansir Antara.

Para korban mengalami serangan ubur-ubur tersebut saat bermain air di Pantai Parangtritis dan Depok.

“Korban sengatan ubur-ubur sudah bisa kami atasi setelah dibawa ke posko. Tapi pada saat hari Selasa (4/6/2019), ada juga beberapa wisatawan yang mengalami sesak nafas, sehingga dibawa ke Rumah Sakit (RS) Rachma Husada Bantul,” katanya, Jumat (7/6/2019).

Ada beberapa gejala setelah mengalami sengatan ubur-ubur, seperti panas di bagian perut serta sesak nafas kambuh bagi yang mempunyai riwayat penyakit ini.

Untuk pengobatannya sendiri, para korban bisa menggunakan minyak untuk meredakan panas dan beristirahat beberapa waktu.

“Di posko SAR sudah ada relawan yang akan membantu serta obat-obatan untuk pertolongan pertama pada korban, terutama dari sengatan ubur-ubur,”ungkapnya.

Dari 106 orang wisatawan yang menjadi korban sengatan ubur-ubur, sebanyak 80 orang wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis. Lalu sebanyak 26 orang wisatawan bermain air di Pantai Depok, yang berdekatan degan Pantai Parangtritis.

Namun pada hari Jumat ini, tim Posko SAR tidak menerima laporan korban sengatan ubur-ubur. Kemungkinan karena cuaca yang kurang mendukung, seperti tidak ada angin dan tidak dingin.

“Biasanya ubur-ubur akan keluar dari permukaan laut, jika ada sinar matahari dan angin. Namun pada hari Jumat, cuaca mendung, sehingga (ubur-ubur) tidak naik ke permukaan,” ujarnya.

Habitat ubur-ubur juga sudah banyak tersebar di beberapa pantai sekitar, seperti Pantai Glagah dan Kulon Progo. Kemungkinan ubur-ubur ini terbawa arus sehingga menyebar ke pantai lainnya.