Liputan6.com, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat mencatat, angka kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2019 di wilayah Jawa Barat turun 37% dibanding tahun lalu.
"Untuk jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas hasil analisis dan evaluasi (anev) Ketupat Lodaya 2019 menurun 37 persen," kata Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (11/6/2019).
Berdasarkan data anev pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2019, jumlah kecelakaan lalu lintas di Jabar terjadi 62 kasus. Kecelakaan tersebut menyebabkan 42 orang meninggal dunia, 33 luka berat, dan 74 luka ringan. Adapun kerugian material mencapai Rp299.850.000.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan pada arus mudik dan balik Lebaran 2018, jumlah kecelakaan 98 kasus. Akibat kecelakaan itu, 68 orang meninggal dunia, 19 orang luka berat, dan 101 luka ringan serta menimbulkan kerugian sebesar Rp309.701.000.
Trunoyudo menuturkan, turunnya angka kecelakaan di Jabar ini karena beberapa faktor. Selain koordinasi pengamanan lalu lintas seluruh personel di daerah, kelayakan infrastruktur jadi salah satu faktor menurunnya angka kecelakaan.
"Infrastruktur yang lebih baik dibanding tahun lalu, termasuk sarana dan prasarana mempengaruhi turunnya angka kecelakaan lalu lintas. Masyarakat juga sudah lebih baik dalam mempersiapkan dirinya dan kendaraan sebelum mudik," katanya.
Namun demikian, Trunoyudo tak memungkiri sempat terjadi kemacetan cukup parah saat puncak arus balik pada Minggu, 9 Juni 2019 di beberapa titik, terutama yang melintasi jalur selatan. Namun, hal itu dapat diatasi dengan penerapan sistem one way atau satu arah dan contra flow.
"Arus lalin umumnya lancar. Ada permasalahan saat arus balik, tapi masih bisa teratasi," ujarnya.
Simak video pilihan di bawah ini: