Liputan6.com, Solo - Ribuan pemudik menziarahi makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar, selama liburan Hari Raya Idul Fitri. Meski ramai peziarah, tetapi belum satu pun putra-putri mantan penguasa Orde Baru itu yang datang berziarah ke makam orangtuanya.
Juru kunci Astana Giribangun, Sukirno mengatakan selama libur lebaran jumlah peziarah meningkat cukup tajam dibandingkan hari biasa. Kenaikan paling tinggi terjadi pada hari kedua hingga kelima lebaran.
Advertisement
Baca Juga
"Jumah peziarah meningkat hingga 1.000 orang per hari ketika libur lebaran, padahal hari biasa itu jumlah pengunjung yang ziarah ke Astana Giribangun sekitar 300 orang per hari," kata dia, Rabu, 12 Juni 2019.
Menurut dia, jumlah pengunjung mulai menurun sejak Senin lalu. Hanya saja jumlah penurunannya belum signifikan karena jumlah peziarah masih di atas saat kondisi hari normal. "Selama libur lebaran jumlah pengunjung yang ziarah ke makam Pak Harto dan Ibu Tien itu sekitar 5.000 orang," dia menyebutkan.
Putra-Putri Soeharto Belum Ziarah
Para peziarah yang berbondong-bondong datang ke kompleks makam Astana Giribangun itu merupakan para pemudik. Sukirno pun mengungkapkan hal itu terlihat dari pelat nomor mobil yang dipakai para peziarah berasal dari luar kota.
Para pemudik itu memanfaatkan momen pulang kampung sekaligus ziarah ke makam Presiden RI ke-2, Soeharto yang terletak di kaki Gunung Lawu itu.
"Ini kebanyakan rombongan keluarga yang mudik. Satu mobil bisa terdiri empat hingga enam orang. Mobil-mobilnya itu pelat luar kota semua, ya mobil pemudik gitu," ujarnya.
Meski makam Astana Giribangun ramai diziarahi pemudik, tetapi Sukirno mengatakan jika putra-putri keluarga Cendana hingga saat ini belum ada yang datang untuk berziarah. Bahkan, sejak bulan Ramadan hingga Idul Fitri belum ada satu pun putra-putri Soeharto datang ziarah ke Astana Giribangun.
"Sejak Ramadan belum ada putra-putri Pak Harto yang ziarah ke makam," dia menandaskan.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement