Liputan6.com, Cirebon - Pasokan LPG selama masa libur Lebaran 2019 dipastikan masih aman. Masa siaga satgas Ramadan dan Idul Fitri 2019 pada kesiapan Gas LPG hingga 20 Juni 2019 oleh PT Pertamina.
Unit Manager Comrel & CSR Pertamina Dewi Sri Utami menyatakan, dalam satu minggu setidaknya dua hingga tiga kali kapal LPG datang ke pelabuhan. Seperti Depot LPG di Pelabuhan Cirebon, Balongan, Tanjung Priuk dan Tanjung Sekong Banten.
Advertisement
Baca Juga
"Pasokan LPG tersebut nanti akan dipindahkan melalui SKID tank atau truk tangki LPG kemudian didistribusikan," kata dia, Jumat (14/6/2019).
Dewi mengatakan, kesiapan tersebut diperkuat dengan pemantauan langsung depot LPG di Pelabuhan Cirebon. Dia menyebutkan, fasilitas LPG tersebut dioperasikan oleh PT Karyatara Cemara Indah.
Di kawasan pelabuhan tersebut, akan bersandar kapal tanker LPG berukuran 2.500 Metrik Ton (MT) yang berasal dari Teluk Semangka - Lampung atau dari Kalbut - Jawa Timur.
Dewi menyebutkan, rata-rata penyaluran LPG mencapai 600 sampai 750 MT per hari. Sementara untuk distribusi LPG di wilayah Jawa Barat 40 persen atau sekitar 300 MT.
"Sisanya untuk suplai Jawa Tengah. Adapun titik terjauh distribusi Jawa Tengah sampai Pemalang dan Pekalongan," kata Dewi.
Dari data yang didapat, pasokan Gas LPG di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) nai hingga 12 persen.
Konsumsi BBM
Dia mengaku telah meningkatkan pasokan LPG dan jam operasional baik di pangkalan maupun agen LPG siaga.
"Kami juga siapkan satu SPBE kantong berukuran 15 MT di Cirebon dan pasokan fakultatif apabila diperlukan. Selama masa satgas ramadan masih berlaku pasokan tetap aman," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dewi menyebutkan konsumsi BBM selama arus mudik dan balik di wilayah MOR III meningkat 32 persen mencapai 35 ribu kilo liter.
Rata-rata konsumsi BBM sepanjang arus mudik dan balik 2019 sekitar 28.000 kiloliter per hari. Konsumsi tertinggi terjadi pada saat puncak arus mudik pada 20 Mei 2019.
"Peningkatan konsumsi BBM terjadi pada 8 Juni lalu yakni 11 persen dari konsumsi normal mencapai 30 ribu kiloliter," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Advertisement