Sukses

Imbauan Tim Tes untuk Orangtua Siswa Peserta PPDB di Surabaya

Perhatikan imbauan dari tim Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Pertama dari Universitas Airlangga Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Tim Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Pertama dari Universitas Airlangga Surabaya mengimbau para orang tua bisa menenangkan anaknya menjelang pelaksanaan PPDB yang digelar pada Senin (17/6/2019).

Salah satu tim TPS PPDB dari Universitas Airlangga (Unair), Nurul Hartini, menyarankan kepada para orang tua agar anak-anaknya tidak disuruh belajar, melainkan dibuat istirahat.

"Kami juga mengimbau kepada para orang tua agar sebelumnya telah mempersiapkan peralatan ujian anak, seperti kartu peserta TPA, kartu UN, dan peralatan tulis (pensil 2B, rautan, penghapus, serta alas) agar pelaksanaan TPA bisa berjalan lancar," katanya, dilansir Antara, Senin (17/6/2019).

Saat TPA berlangsung, lanjut dia, peserta juga disarankan agar datang lebih awal dari waktu ujian. Sementara para orang tua, diharapkan juga tidak menunggu di lokasi ujian, lebih baik anak disupport dengan doa dari rumah.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengimbau agar selama pelaksanaan TPA berlangsung, peserta atau anak menggunakan seragam sekolah masing-masing. Tujuannya, agar panitia lebih mudah untuk mengidentifikasi.

"Saya sarankan sehari sebelum TPA, orang tua atau anak melakukan orientasi ke lokasi ujian, agar tidak salah lokasi saat pelaksanaan," kata Nurul.

Hal sama juga dikatakan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Nurul Hartini. Ia mengimbau kepada para orang tua dan anak agar tidak risau karena ujian TPA yang akan dilaksanakan pada Senin (17/6/2019), merupakan ujian yang biasa dihadapi anak-anak saat sekolah.

Menurutnya, TPA merupakan suatu tes atau ujian yang mengukur kecermatan, ketepatan dan kecepatan anak. "Hasil dari TPA ini tentu saja bagaimana potensi pemahaman dan penalaran siswa," katanya.

Nurul menuturkan, keberhasilan dalam mencapai nilai terbaik saat TPA nanti, diperlukan dukungan para orang tua. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada orang tua harus lebih bijak dalam mendukung anak-anaknya dengan tidak menekan secara berlebihan.

"Kami berharap orang tua itu lebih menenangkan anak-anaknya. Orang tua betul-betul support positif, jangan sampai tes TPA ini kemudian memberikan satu tekanan, memberikan satu stressor yang lebih kepada anak-anak," ujarnya.

Sebelum mengerjakan soal TPA nanti, kata Nurul, peserta diharapkan mendengarkan instruksi dari tester. Jika peserta masih belum paham dalam teknis pengerjaan soal, lebih baik mengajukan pertanyaan kepada tester.

"Karena ujian TPA baru bisa dimulai ketika para peserta sudah paham dalam pengisian soal," katanya.

Ia memamparkan TPA dipergunakan untuk seleksi SMP masuk Sekolah Kawasan. Ujian TPA meliputi kemampuan berfikir verbal (bahasa), kemampuan berfikir numerical (angka), dan kemampuan berfikir figural (gambar).

"Siswa-siswi dengan kemampuan TPA yang bagus, pastinya sudah siap untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang disesuaikan dengan sekolah kawasan itu sendiri," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi menyampaikan, sebenarnya TPA tersebut berawal saat Dewan Pendidikan Kota Surabaya berupaya mencarikan solusi alternatif terkait pelaksanaan PPDB di Surabaya.

Selain itu, lanjut dia, TPA itu merupakan hasil dari beberapa masukan dari para orang tua wali murid. "Akhirnya kami bersama Dispendik dan para orang tua murid mencari jalan tengah. Kami kemudian menghadap Dirjen waktu itu," kata Martadi.

Martadi menyebut Kota Surabaya punya pengalaman hampir 10 tahun saat mengelola sekolah khusus atau kawasan. Maka dari itu, ia optimistis jika penerapan jalur zonasi kawasan di Surabaya bisa berjalan dengan baik.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M. Ikhsan sebelumnya mengatakan pihaknya menyiapkan 29 lokasi pelaksanaan TPA PPDB jenjang SMP negeri jalur zonasi kawasan yang tersebar di lima wilayah di Kota Surabaya.

Menurut dia, dari 63 SMP Negeri di Kota Surabaya, sebanyak 11 SMP Negeri yang membuka jalur zonasi kawasan. Sekolah zonasi kawasan ini tersebar di lima wilayah Kota Surabaya yakni Surabaya Barat, Timur, Utara, Selatan dan Pusat. Saat ini untuk jalur prestasi sedang proses verifikasi, sementara untuk pengumumannya pada 17 Juni. Tahap berikutnya, pihaknya tengah mempersiapakan seleksi TPA untuk jalur zonasi kawasan.