Liputan6.com, Garut - Musim mudik lebaran 2019 telah usai. Ada banyak peristiwa yang terjadi selama hampir dua pekan arus mudik berlangsung mulai H-7 (29/6/2019) hingga H plus 6 (12/6/2019) via Jawa bagian Selatan yang melintasi Garut, Jawa Barat.
Selain zero accident yang kembali terulang, berikut kami sajikan enam peristiwa menarik seputar arus mudik lebaran 2019 yang berhasil dirangkum Liputan6.com di lapangan.
1. Kanalisasi Berdasarkan Jenis Kendaraan
Advertisement
Pelaksanaan mudik lebaran 2019 yang melintasi Garut, melalui pintu masuk Kadungora dan Limbangan terbilang lancar. Tidak ada hambatan berarti yang menghambat pelaksanaan jalannya arus kendaraan.
"Memang kami gunakan rekayasa yang sedikit berbeda dibanding tahun lalu," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputro, ujarnya Senin (17/6/2019).
Baca Juga
Menurutnya penggunaan kanalisasi kendaraan berdasarkan jenis yang dipilah sejak jalur pertigaan Nagreg, mampu menekan penumpukan kendaraan. Para pemudik yang menuju Timur Garut dan Tasik, relatif lebih lancar dibanding tahun lalu. “Sebelumnya semua kendaraan baik roda empat atau roda langsung saja masuk tanpa kami pilah,” kata dia.
Tahun lalu, seluruh kendaraan yang masuk dibebaskan tanpa memilah jenis, namun mulai tahun ini sengaja dipilah untuk memudahkan arus kendaraan. "Volume kendaraan pemudik yang masuk terlihat lebih tertib," kata dia.
Dalam prakteknya, kendaraan roda dua dan kendaraan angkutan umum yang menuju timur atau Tasik dan sekitarnya, sengaja diarahkan menggunakan jalur Limbangan, sedangkan kendaraan pribadi yang mengarah ke timur, diarahkan masuk melalui jalur Kadungora Garut.
"Bisa disaksikan Limbangan terlihat lebih sepi dibanding tahun lalu," kata dia.
Dengan upaya itu jalur Limbangan yang biasa dihantui kemacetan parah para pemudik, justru lancar sejak H-7 (29/5/2019), nyaris lancar seperti biasa. "Ada penurunan (kemacetan) sekitar 30-40 persen dibanding tahun lalu," kata dia.
2. One Way Menurun
Rizky mengakui, penggunaan kanalisasi kendaraan berdasarkan jenis kendaraan, mampu menekan potensi penumpukan kendaraan pemudik arus mudik lebaran 2019 via selatan Jawa, secara signifikan.
"Pokonya kendaraaan barang atau kendaraan umum yang selama ini kerap menghalami mobil pribadi, langsung diarahkan seluruhnya ke Limbangan," kata dia.
Hasilnya, pelaksanaan one way yang sebelumnya selalu menjadi senjata andalan dalam mengurai kemacetan, tahun ini justru lebih menurun. "Dulu puncaknya bisa sampai 15 kali sehari, tahun ini paling puncaknya pernah 6 kali sehari," kata dia.
Selama arus mudik lebaran berlangsung ujar dia, rata-rata pelaksanaan one way tahun ini hanya dilakukan 4-5 kali sehari, atau menurun hingga 60 persen dibanding tahun lalu. "Memang waktunya lebih panjang, tetapi lebih efektif, dalam mengurai kemacetan," kata dia.
Dengan upaya itu, pelaksanaan mudik lebaran tahun ini via Garut baik melalui Limbangan atau Kadungora, relatif lebih lancar dibanding tahun lalu.
"Kami pun bersyukur angka kematian selama arus mudik kembali nihil, semoga kembali terulang tahun depan," pinta dia.
Data hitung kendaraan Dinas Perhubungan Garut mencatat, jumlah kendaraan masuk mulai H-7 (29/5/2019) hingga H 0 (5/6/2019) menuju timur atau Tasik dan sekitarnya melalui Garut (Limbangan dan Kadungora) mencapai 792.815 unit. Sedangkan kendaraan yang meninggalkan Garut pada periode yang sama mencapai 313.510 unit.
Angka jumlah kendaraan yang mengarah ke timur mulai H plus 2 (6/6/2019) hingga H plus 6 (12/6/2019) atau pascalebaran mencapai 509.267, sedangkan kendaraan yang menuju barat atau Bandung dan sekitarnya pada periode yang sama mencapai 798.483 unit.
Advertisement
3. Tren Mudik Berubah
Beroperasinya beberapa jalur ruas tol baru di wilayah Jawa Bagian Utara, mampu menurunkan tensi volume kendaraan arus mudik lebaran tahun ini melalui jalur selatan Jawa. "Memang animo masyarakat cukup tinggi menggunakan jalur tol baru," kata dia.
Kondisi itu ujar Rizky, diperkuat dengan cukup panjangnya masa libur mudik lebaran tahun ini, yang ditetapkan pemerintah.
"Kami akui ada pergeseran tren, dan dampaknya saat mudik justru lebih lancar dibanding arus balik," papar dia.
Ia membandingkan, jika pada mudik tahun lalu antrian kendaraan mulai meningkat menjelang Hari H lebaran, namun tahun ini justru sebaliknya, volume kendaraan lebih lancar.
"Bahkan pada hari kedua lebaran masih banyak pemudik," kata dia.
Hal itu diperkuat dengan beberapa testimony yang dilakukan anggotanya terhadap beberapa pemudik via Limbangan dan Kadungora.
"Karena liburnya panjang jadi hari pertama liburan di keluarga suami, hari kedua baru bergeser ke keluarga istri, tidak sekaligus," kata dia.
Namun khusus arus balik, lembaganya mengakui adanya peningkatancukup signifikan seluruh kendaraan pemudik. "Hasil evaluasi kami ternyata hari kedua banyak digunakan orang untuk berwisata, termasuk arus balik, sehingga volume kendaraan bertambah seiring masih banyaknya yang mudik," kata dia.
Sedangkan total kendaraan masuk ke Garut mulai H-7 (29/5/2019) hingga H plus 6 (12/6/2019) mencapai 1.302.082 unit. Sedangkan kendaraan yang melintasi Garut menuju Bandung dan sekitarya pada periode yang sama, mencapai 1.111.993 unit.
4. Penggunaan Aplikasi Mudik ‘Garut Intan’
Untuk membantu kemudahan arus mudik lebaran 2019, mulai tahun ini Polres Garut, sengaja menggunakan aplikasi mudik ‘Garut Intan’ bagi seluruh pemudik.
Aplikasi ini memberikan informasi terkini mudik masyarakat mulai rest area, SPBU, pos polisi lalu lintas, rumah sakit hingga informasi seputar lalu lintas yang tengah berlangsung.
"Seperti ketika kita berencana one way langsung kita kabari," kata dia.
Dalam pelaksanaannya, polres Garut sengaja melibatkan 12 komunitas sosial (medsos) Garut, plus dua komunitas Internal kepolisian yang berasal dari petugas.
"Mereka menyebarkan informasi melalui IG (Instagram), dan medsos lainnya," kata dia.
Menurutnya, pelaksanaan mudik tahun ini terbilang lancar. Namun meskipun demikian ada beberapa catatan yang menjadi pekerjaan rumah ke depan.
"Untuk aplikasi Garut Intan pun, meskipun sangat membantu, tetapi dari segi infrastur harus lebih ditingkatkan," kata dia.
Selain itu, sarana dan prasarana lalu lintas di jalur selatan Jawa terutama di wilayah Garut, harus menjadi perhatian semua pihak, sehingga pelaksanaan mudik lebaran tahun mendatang lebih lancar dan tertib.
"Kita akui pertumbuhan ruas jalur jalan tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan yang melintas," kata dia.
Advertisement
5. Rest Area Anak dan Hiburan Dangdut
Seperti tahun sebelumnya, polres Garut kembali membuka pos polisi terpadu (pospil terpadu) arus mudik lebaran bagian selatan Jawa di wilayah Limbangan, Garut. Selain penyediaan sarana pembantu kelancaran arus mudik.
Juga tersedia fasilitas penunjang lainnya untuk memanjakan pemudik, sebut saja rest area yang memadai, tempat hiburan anak hingga penyediaan panggung hiburan dangdut bagi pemudik.
Bahkan khusus tahun ini Polres Garut sengaja menghibur pemudik yang tengah letih dengan menggelar hiburan live musik dangdut berikut kopi gratis.
Menggunakan area parkir Pos Pelayanan Polres Garut perbatasan Nagreg dan Kadungora, para pemudik dimanjakan suguhan hiburan dan kopi hangat untuk menghilangkan rasa kantuk.
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, ihtiar menggelar hiburan itu, sengaja dihadrikan untuk mencairkan situasi dan kondisi pemudik, setelah melakukan perjalanan panjang.
"Jangan memaksakan diri kalau lelah, segera beristirahat agar tak membahayakan diri sendiri dan orang lain," kata dia.
Deni Koswara (45) pemudik asal Kota Bandung mengaku, sajian hiburan dadakan yang digelar Polres Garut, mampu menghilangkan kepenatan dan rasa kantuk setelah melakukan perjalanan panjang.
"Sangat membantu, keluarga saya bisa sambil nyanyi dan istirahat, saya juga bisa sambil minum kopi," ujar dia.
Menurutnya, jalur selatan Jawa tetap menjadi favorit dirinya bersama keluarga saat mudik, meskipun beberapa tol di wilayah Jawa bagian utara sudah beroperasi.
"Kalau macet sedikit wajar saja, namanya juga mudik, tahun sekarang macetnya sudah lebih berkurang dibanding tahun lalu," ujar dia.
6. Keamanan Diperketat
Selain menyediakan fasilitas hiburan yang memadai, petugas pengamanan arus mudik lebaran 2019 polres Garut, berhasil menangkap dua pemuda, yang telah melakukan pemerasan menggunakan senjata tajam kepada pengemudi bus di wilayah Malangbong, Kabupaten Garut, Kamis (6/6) malam.
"Kedunya kami amankan ke Mapolsek Malangbong untuk pemeriksaan," ujar Kapolsek Malangbong Iptu Abusono.
Menurutnya, penangkapan kedua brandalan tersebut, berasal dari laporan warga terhadap kelakuan kedua pengguran itu, yang selalu meresahkan para sopir bus, di wilayah itu.
"Mereka kerap menghentikan bus secara paksa dengan membawa senjata tajam berupa celurit dan pisau," ujarnya.
Akhirnya, setelah mengantongi laporan itu, petugas jaga di lapangan langsung melakukan penangkapan, saat kedua tengah melakukan aksinya. "Kami tangkap di wilayah Jalan Raya Malangbong – Tasikmalaya," kata dia.
Untuk mempertanggung jawabkan kelakukannya, kedua tersangka yakni Dian Permana (21) warga Selaawi, Garut, dan Rizki Saepul Milah (21) warga Desa Sukaratu, Kecamatan Malangbong, terpaksa ditahan di mapolsek Malangbong.
Tidak ketinggalan dua barang bukti berupa celurit dan pisau, yang kerap mereka gunakan dalam setiap aksi jahatnya, ikut diamankan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement