Sukses

Ingin Ikut Operasi Gratis, 4 Bocah Penderita Bibir Sumbing Terhalang Banjir Konawe

Banjir Konawe masih menggenangi ruas jalan, 4 orang warga peserta operasi gratis bibir sumbing kesulitan melalui jalur banjir.

Liputan6.com, Konawe - Warga masih kesulitan mengakses rute Jalan Trans Sulawesi jalur Kecamatan Pondidaha-Kota Kendari karena banjir Konawe menerjang wilayah itu sejak dua pekan lalu. Air setinggi 40 sentimeter, masih menggenangi badan jalan hingga Selasa (18/6/2019).

Akibatnya, 4 orang warga yang membawa 4 orang balita penderita bibir sumbing mengalami kesulitan saat hendak menjalani operasi ke Kota Kendari. Kedatangan mereka untuk berburu kesempatan operasi bibir sumbing gratis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tenggara.

Keempat balita itu, merupakan warga kurang mampu korban banjir Konawe asal Kecamatan Unaaha. Meskipun namanya sudah dilaporkan, keempatnya masih belum muncul dan mendaftar di RS Bhayangkara Polda Sultra.

Operasi gratis bibir sumbing bertepatan dengan bakti HUT ke-73 Bhayangkara. Jika dilakukan dengan jalur umum, memakan biaya hingga jutaan rupiah.

Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto mengatakan, operasi ini dilakukan selama tiga hari hingga Rabu (20/6/2019). Mabes Polri bermaksud memecahkan rekor operasi bibir sumbing serentak.

"Kami berusaha membuat mereka yang mengalami bibir sumbing agar bisa kembali ceria, tersenyum bersama Polri," ujar Iriyanto.

Dia juga memastikan, sejumlah ahli bedah mulut yang didatangkan dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan, benar-benar memiliki kompetensi yang sudah teruji.

"Polda Sultra sudah mendata ada 34 orang penderita. Kalau masih bertambah selama tiga hari ini, kita tetap terima dan Insya Allah bisa dilakukan operasi," ujarnya.

Plh Kepala Biddokes RS Bhayangkara Polda Sultra, Kompol DR dr Mauluddin mengatakan, Polda Sultra akan ikut berpartipasi memecahkan operasi serantak 600 penderita bibir sumbing. Pihaknya kebagian jatah 30 orang.

"Sampai hari ini, target kami lebih 8 orang. Sudah 34 orang yang muncul, sisanya masih terhalang banjir Konawe karena susah menerobos jalur jalan umum yang terkena banjir," ujar Mauluddin.

2 dari 2 halaman

Polda Bantu Trauma Healing

Puluhan personel Polda Sulawesi Tenggara siap membantu proses pemulihan trauma (trauma healing) korban banjir Konawe dan Konawe Utara. Polda memiliki personel yang sudah memiliki jam terbang ke sejumlah lokasi bencana.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, Polda siap mengirimkan personel yang akan mengatasi pemulihan trauma. Polda, menurutnya, memiliki anggota yang berpengalaman sejak bencana gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.

"Kami tunggu perintah, kalau diminta kami akan turunkan secepatnya," ujar Harry.

Sementara itu, Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengatakan membutuhkan pelayanan trauma healing bagi korban banjir. Apalagi anak-anak, menurutnya butuh waktu khusus bagi mereka untuk kembali ceria.

"Mereka masih kecil, tiba-tiba melihat bencana di depan mata, rumahya hilang diseret arus, tentunya mereka terganggu mengalami hal yang tak biasa," ujarnya.

Dia juga mengatakan, hingga saat ini sudah berupaya berkomunikasi dengan Polda Sultra. Sehingga, dalam waktu dekat ada permintaan bantuan.

"Saat ini ada 370 lebih kepala keluarga di Konawe Utara yang kehilangan rumah karena terseret arus. Ini perlu bantuan dan koordinasi dengan semua pihak terkait," ujarnya.

Dia juga mengatakan, sebanyak 8.400 orang lebih warga yang terdampak banjir Konawe Utara butuh perhatian serius. Mulai dari logistik hingga pembangunan kembali rumah, Pemda Konut terus melakukan perbaikan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

 

Â