Liputan6.com, Cirebon - Pihak keluarga pelaku penyerangan sopir dan kernet bus maut di km 150 Tol Cipali, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengaku kaget mengetahui keterlibatan Amsor dalam kecelakaan itu.
Mereka berharap agar polisi melakukan penyelidikan mendalam. Termasuk mengenai isi percakapan telepon yang dilakukan sopir dan kernet Bus Safari.
Baca Juga
Seperti disampaikan kakak tersangka, Juju (48), dia menyatakan, pihak keluarga sangat syok saat mengetahui Amsor terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Advertisement
"Padahal anaknya baik, gak neko-neko. Gak punya masalah dengan siapa pun. Makanya keluarga kaget dan syok berat," kata Juju kepada Liputan6.com, Rabu (19/6/2019).
Juju meminta polisi mendalami kasus kecelakaan maut Tol Cipali itu dari semua sisi, tak hanya dari keterangan saksi saja. Dia ingin agar polisi juga menelusuri perbincangan antara Amsor dengan sopir dan kernet Bus Safari sebelum kecelakaan itu terjadi.
Juju menilai, saksi yang duduk dibelakang sopir tidak mengetahui permasalahan yang dialami adiknya. Dia mengatakan, saksi hanya tahu bahwa sopir dan kernet telepon-teleponan sebelum kecelakaan terjadi.
"Pengennya HP sopir diperiksa, biar jelas yang sebenarnya. Adik saya maju ke situ (sopir) bukan karena mau menyerang, tapi membela diri," jelas Juju.
Juju mengakui, Amsor yang bekerja sebagai security di Jakarta sudah dua hari tidak kerja. Dia mengungkapkan, hal itu kemungkinan karena adiknya merasa takut dengan ancaman.
Namun demikian, Juju tak menjelaskan ancaman apa yang ditakutkan oleh adiknya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Amsor pun memutuskan pulang ke rumahnya di Cirebon.
Namun, kecelakaan maut Tol Cipali itu terjadi sebelum Amsor sampai ke rumahnya. "Kondisi berbeda saat perjalanan pulang ternyata ada kejadian itu," kata Juju.
Â
Luka Berat
Saat ini, Amsor masih dirawat di ruang ISU RS Mitra Plumbon Cirebon. Juju mengatakan, sang adik mengalami patah tulang pada tangan. Selain itu, terdapat permasalahan serius di paru-paru sehingga ada tiga selang yang terpasang di dadanya.
"Dia juga batuk keluar darah banyak. Belum bisa komunikasi, masih tiduran. Dirawat di ruang ICU," kata Juju.
Seperti diketahui, Amsor ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di KM 150.900 Tol Cipali Kabupaten Majalengka, Senin (17/6) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kecelakaan bermula saat Amsor berusaha menyerang sopir dan merebut kendali Bus Safari yang ditumpanginya. Bus Safari akhirnya kehilangan kendali dan terbang melewati median ke jalur berlawanan.
Peristiwa itu memicu kecelakaan beruntun dengan kendaraan Toyota Inova, Mitsubishi Expander dan Mistsubishi Truk, hingga menyebabkan 12 korban tewas dan 43 lainnya terluka.
Kepada polisi, Amsor mengaku melakukan perbuatan itu terpaksa dilakukannya karena merasa dirinya sedang dalam ancaman. Pengakuan tersebut perlu dibuktikan dari percakapan telepon antara sopir dan kernet bus.
Advertisement