Sukses

Nestapa Bayi Gajah Sumatera, Mencari Rombongan dengan Luka Jeratan

Bayi gajah berumur satu tahun itu terkena jerat yang diduga dipasang oleh warga. Ketika ditemukan, gajah mungil itu dalam kondisi bagian depan kaki kiri dan tubuh terluka.

Liputan6.com, Aceh - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengevakuasi seekor bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang terjerat di kawasan hutan Desa Batu Sumbang, Kecamata Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Rabu pagi, 19 Juni 2019.

Bayi gajah berumur satu tahun itu terkena jerat yang diduga dipasang oleh warga. Ketika ditemukan, gajah mungil itu dalam kondisi bagian depan kaki kiri dan tubuh terluka.

"Diperkirakan terjerat sudah hampir seminggu lebih. Saat ditemukan oleh warga, gajah tersebut dalam keadaan luka di kaki dan tubuh, karena gajah tersebut jatuh ke dalam jurang," terang Kapolsek Simpang Jernih Iptu, Syamsuddin kepada Liputan6.com, Rabu sore (19/6/2019).

Gajah itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat pada Selasa, 18 Juni 2019. Warga, saat itu hendak menghalau, tetapi gajah tersebut urung bergerak karena terjerat dan sekarat.

Warga lantas menghubungi pihak BKSDA. Proses evakuasi melibatkan Forum Konservasi Leuser (FKL), dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Resor Kota Langsa.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan bahwa gajah tersebut berhasil dievakuasi dari lokasi ke desa terdekat pukul 04.00 WIB pagi. Kini sudah dibawa ke Conservation Response (CRU) Unit untuk dirawat.

"Terkait jenis jeratnya, saya belum dapat laporan apa dari seling atau dari senar. Dugaan kita, kena jerat, ditinggalkan oleh rombongannya. Karena masih kecil, belum punya navigasi, justru ke arah sebaliknya," jelas Sapto, kepada Liputan6.com, Rabu malam.

 

Simak video pilihan berikut ini: