Sukses

Kedinginan di Bandung, Ini Penjelasan BMKG

Suhu dingin yang terasa dalam beberapa hari terakhir di Bandung dan sekitarnya secara umum merupakan fenomena.

Liputan6.com, Bandung Suhu dingin yang terasa dalam beberapa hari terakhir di Bandung dan sekitarnya secara umum merupakan fenomena yang biasa atau wajar yang menandakan datangnya periode musim kemarau.

Intensitas hujan mulai berkurang dan puncak musim kemarau diperkirakan Agustus nanti.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, suhu dingin di wilayah Bandung raya merupakan hal biasa.

"Iya itu normal, setiap tahunnya di bulan Juni seperti itu (suhu dingin)," kata Tony kepada Liputan6.com, Minggu (23/6/2019).

Menurut Tony, musim kemarau di Kota Bandung, dalam kondisi normal. Perkiraan musim tanpa hujan tersebut sudah dimulai sejak pertengahan Mei hingga Oktober mendatang.

"Curah hujan secara bertahap akan berkurang dan puncak musim kemarau di bulan Agustus. Setelah itu curah hujan, secara bertahap mulai meningkat dan di akhir Oktober, Kota bandung akan memasuki musim hujan," katanya.

Dia menyebutkan, saat ini curah hujan di Kota Bandung per 10 harinya adalah kurang dari 50 mm. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak awal Juni.

Menurut Tony, faktor yang memengaruhi kondisi suhu saat ini disebabkan angin dominan bertiup dari tenggara, Australia, yang membawa udara dingin dan kering.

"Serta cuaca yang cerah, yang sedikit awan, menyebabkan sinar matahari yang menyinari permukaan bumi, terpantulkan kembali ke angkasa. Sehingga saat dini hari, panas radiasi matahari di permukaan bumi lebih sedikit," ujarnya.

Simak video pilihan di bawah ini: