Sukses

Ketika Wajah Kapolres Garut Jadi Sasaran Tangan Jahil Bawahannya

Memiliki tanggal lahir sama dengan HUT Bhayangkara 1 Juli, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, langsung menjadi bulan-bulanan tangan jail bawahannya.

Liputan6.com, Garut Ada pemandangan menarik sekaligus jenaka saat perayaan HUT Bhayangkara ke-73 di Mapolres Garut, Jawa Barat. Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, yang sebelumnya menjadi inspektur upacara, justru menjadi bulan-bulanan anak buahnya, setelah dikerjai mereka, untuk memberikan ‘surprise’ ulang tahun bosnya yang jatuh hari ini.

“Saya dikerjai orang tuh, kaget juga dikerjain, tapi intinya senang,” ujar Budi dengan mata berbinar sumringah di hari kelahirannya ke-44, Senin (1/7/2019).

Memiliki tanggal lahir sama dengan HUT Bhayangkara 1 Juli, tanggal kelahirannya memang seakan hoki buat perwira menengah Polda Jabar itu. Tak pelak setiap HUT Bhayangkara, Budi kerap mendapatkan kejutan meriah.

Menggunakan baju dinas lengkap dengan tanda pangkat dua melati di pundaknya, Budi nampak asyik merayakan hari kelahirannya. Satu kendaraan pemadam kebakaran lengkap dengan water canonnya, langsung disembur saat upacara kenaikan pangkat 73 anggota usai dilaksanakan.

Budi yang saat itu tengah berada di atas podium pun, langsung diserbu anak buahnya, yang sejurus kemudian mengangkat Budi di salah satu pundak anggota. 'Selamat ulang tahun," demikian bunyi para anggota yang menggendongnya.

Lantunan lagu ‘Ulang Tahun’ karya grup cadas Jamrud, pun langsung membahana di lapangan Mapolres Garut. “Benar-benar surprise,” ujar dia, di tengah-tengah anak buahnya yang masih menyelimuti dirinya.

Setelah mendapatkan satu sendok kue istimewa ulang tahun dari sang istri, Budi yang telah basah kuyup langsung membalasnya memberikan satu sendok kue ulang tahun bagi sang istri.

Namun perlakukan jenaka anak buahnya justru semakin berani, wajah Budi langsung menjadi bulan-bulanan tangan jahil jajarannya. Beberapa tangan jahil lengkap dengan cream kue ulang tahun, langsung memoles bibir dan muka Budi dengan penuh canda.

Bukannya marah, Budi yang tengah mencolek beberapa cream kental kue pun membalasnya bagi bawahannya. Suasana pun bertambah ceria, setelah satu per satu anggota yang sudah mengitarinya, mendapatkan suapan kue ulang tahun, lagsung dari orang nomor satu di Mapolres Garut tersebut.

Tidak hanya itu, sisa cream kue ulang tahun yang masih tersisa di atas nampan, sengaja dicemongin Budi, bagi anggota lainnya yang masih segar.

Tak ayal muka, pipi hingga kepala para bawahannya, terlihat menjadi santapan empuk tingkah usil Budi. “Saya ingin berbagi kebahagian juga dengan mereka,” kata dia.

Menurut Budi, perayaan kenaikan pangkat puluhan anggotanya dengan cara disirami air, sengaja digelar, untuk memberikan motivasi dan spirit bagi mereka.

”Biar terkenang, bahwa naik pangkat itu tidak mudah, sekalian perayaan HUT Bhayangkara juga,” ujar dia bangga.

Budi dan jajarannya yang tengah larut dalam keceriaan, nampak begitu gembira menikmati suasana. Sesekali candaan guraian hingga tangan jail melumuri kepala para anggota, dengan cream kue ulang tahun tak terhindarkan.

“Ini Pak Kasat Reskrim dari tadi belum kena,” ujar teriakan anggota lainnya, hingga tanpa ampun AKP Maradona Armin Mapasseng pun, tanpa berkutik ikut dibuli kena cemong kue Budi.

 

 

2 dari 3 halaman

Pajak Kendaraan Gratis 1 Tahun

Di sela-sela kemeriahaan HUT Bhayangkara ke -73, Jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Garut sengaja memberikan layanan pembuatan pajak kendaraan gratis untuk satu tahun.

Menggunakan program ‘Samdong’ alias Samsat Gendong. Polres Garut sengaja membagikan layanan gratis pajak 1 tahun ke depan, bagi 100 orang pendaftar pertama. “Tetapi seluruh persyaratan tetap kami pinta,” kata dia.

Beberapa hal yang perlu diperhatiakan pemohon, yakni khusus kendaraan bermotor pribadi baik roda dua dan empat, KTP elektronik, dan tentu pajak kendaraan maksimal jatuh tempo tepat pada 1 Juli, atau saat HUT Bhayangkara. “Di luar tanggal itu tidak boleh,” ujarnya.

Menurutnya, perayaan meriah HUT Bhayangkara merupakan ihtiar kepolisian resort Garut, agar lebih dekat dengan masyarakat. “Sebenarnya tidak gratis, tapi dibayarnya oleh pihak lain, baik pemda Garut, polres termasuk masyarakat yang mau membantu,” ujar Budi.

Dalam kegiatan itu, khusus motor hanya kendaraan dengan kapasitas 125 cc ke bawah, yang bisa mendapatkan layanan nol persen tersebut. “Kenapa 125 cc ke bawah? Sebab kebanyakan pemilik kendaraan kelas itu, dari kelas menengah ke bawah,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya pembagian pajak gratis itu, keberadaan polisi di tengah warga semangkin dicintai dan menjadi pelayan masyarakat yang  professional.

“Kita terus berinovasi, untuk mewujudkan polri yang dekat, transparan, profesional dan moderat,” kata dia.

Eli, salah satu warga penerima layanan pajak gratis satu tahun itu, mengaku bangga menjadi salah satu bagian dari perayaan itu. “Kebetulan tadi saat di kantor Samsat ada pengumuman pembuatan pajak gratis,” ujar dia.

Tak mau melewatkan kesempatan emas itu, ia pun langsung mengarahkan kendaraannya ke halaman Mapolres Garut. “Jelas senang sekali, semoga ini bukan pertama kali tapi bisa kontinyu setiap tahunnya,” ujar pemilik motor pabrikan asal Jepang tersebut.

 

 

3 dari 3 halaman

Gowes Bareng TNI-Polri

Sehari sebelumnya, di sela-sela menunggu putusan pengumuman hasil pemenang pilpres 2019 oleh KPU pusat, sekitar 200 orang pesepeda gabungan TNI, Polri dan masyarakat umum, ikut gembira dalam gowes sinergi TNI-Polri dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-73.

Menurut Budi, kondisi itu perlu diciptakan untuk mewujudkan persatuan dan kekompakan antar kesatuan, dalam upaya menjaga kondisi yang kondusif di tengah masyarakat.

“Sampai kapan pun kami TNI-Polri akan terus bergandengan tangan mengamankan masyarakat,” ujar dia.

Saat ini kondisi masyarakat Garut, nampak aman terkendali tidak terpengaruh pengumuman hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pememang pilpres 2019.

“Namun meskipun demikian, kita pun tetap melaksanakan tugas dan fungsi kita dengan melaksanakan pengamanan,” ujarnya.

Dengan upaya pendekatan non kultur seperti itu, Budi berharap masyarakat kembali akur, rukun ‘sauyunan’, bersatu dalam bingkai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Sayang jika masyarakat bercerai berai karena politik, bahkan bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ujar dia mengingatkan.

Dalam kejuaraan kemarin, lima orang pertama yang berhasil menyentuh garis finish paling depan, berhak mendapatkan hadiah uang tunai masing-masing Rp 1 juta, kemudian lima orang gelombang kedua mendapatkan uang tunai masing-masing Rp 500 ribu.

Sedangkan lima orang gelombang ketiga dan keempat, masing-masing peserta mendapatkan hadian uang tunai sebesar Rp 300 ribu dan Rp 200 ribu.

“Ada juga uang kadeudeuh dari bapak Kapolres buat anggota TNI, Polri dan perwakilan masyarakat sebagai peserta terbaik,” ujar pemandu acara.