Liputan6.com, Yogyakarta Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM kembali melakukan riset populer. Kali ini, para Menteri Kabinet Kerja menjadi objeknya. Dalam riset bertajuk Popularitas Media Sosial Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK meneliti penggunaan media sosial dan tipe interaksi Menteri Kabinet Kerja di ranah media sosial.
Pengambilan data menggunakan platform Twitonomy untuk mengambil dataset tweet masing-masing akun Twitter, Google Trends untuk mengambil data topik populer, pengambilan manual untuk dataset Instagram, dan Webscraper dalam pencarian judul berita daring.
Rentang waktu perngambilan data Twitter dan Instagram per 25 Mei 2019. Akun yang masuk dalam kriteria pengambilan data adalah akun tokoh yang real serta bukan merupakan akun kelompok maupun institusi.
Advertisement
Baca Juga
Pengambilan data berdasarkan menteri-menteri yang masih aktif sampai sekarang pada Kabinet Kerja Jokowi-JK, sebanyak 34 menteri. Penilaian popularitas media sosial didasari oleh jumlah pengikut pada masing-masing platform (Instagram maupun Twitter).
“Dari 34 menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja, terdapat empat menteri yang sama sekali tidak memiliki dan menggunakan akun media sosial (Twitter dan Instagram),” ujar Treviliana Eka Putri, salah satu peneliti, dalam jumpa pers di UGM, Senin (1/7/2019).
Empat menteri yang dimaksud adalah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Adapun jumlah menteri yang memiliki akun Instagram resmi sebanyak 22 orang, sedangkan yang memiliki akun Twitter resmi ada 26 orang.
Treviliana mengungkapkan riset tersebut pun menunjukkan bahwa faktor umur tidak mempengaruhi keaktifan di media sosial. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, misalnya, yang notabene merupakan salah satu menteri senior di Kabinet Kerja, justru memiliki keaktifan media sosial yang cukup tinggi dibandingkan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang memilih untuk tidak menggunakan media sosial sama sekali.
“Bahkan Wiranto masuk dalam lima Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK terpopuler di platform media sosial,” ucapnya.
Urutan Menteri Populer di Twitter dan Instagram
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri adalah tiga nama yang masuk daftar menteri paling populer di kedua platform media sosial, baik Twitter maupun Instagram. Empat menteri lainnya yang juga populer di media sosial, meliputi, Menteri Agama Lukman Hakim, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Berikut urutan lima menteri populer di Instagram
1.Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti115)
Followers 2.332.564
Post 288
2.Sri Mulyani (@smindrawati)
Followers 1.390.970
Post 288
3.Imam Nahrawi (@nahrawi_imam)
Followers 389.323
Post 2.948
4.Retno Marsudi (@retno_marsudi)
Followers 182.505
Post 457
5. Hanif Dhakiri (@hanifdhakiri)
Followers 166.209
Post 1.854
Sedangkan urutan lima menteri populer di Twitter
1.Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti)
Followers 964.213
Tweets 23.461
Engagement 1.468.315
2.Lukman Hakim S (@lukmansaifuddin)
Followers 469.513
Tweets 27.516
Engagement 494.896
3.Wiranto (@wiranto1947)
Followers 385.512
Tweets 2.548
Engagement 225.335
4. Imam Nahrawi (@imam_nahrawi)
Followers 350.954
Tweets 6.690
Engagement 761.361
5. Hanif Dhakiri (@hanifdhakiri)
Followers 324.007
Tweets 53.601
Engagement 10.737
Advertisement
Popularitas Menteri Dipengaruhi Isu
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi Menteri yang paling populer di Kabinet Kerja. Popularitas merujuk pada besarnya jumlah pengikut akun media sosial Instagram dan Twitter dari Menteri Susi yang apabila digabung mencapai angka 3,29 juta pengikut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga memiliki strategi dan engagement yang unik dan khas. Ia menggunakan Bahasa Inggris untuk sebagian besar konten media sosial yang diunggahnya, mengingat pengikut akunnya juga banyak yang berasal dari luar negeri.
Lewat analisis data yang disediakan oleh Google Trends antara 1 Maret hingga 10 Juni 2019, ditemukan popularitas menteri tidak hanya didominasi duo Srikandi, namun berubah-ubah menyesuaikan dengan perkembangan suatu isu.
Treviliana mencontohkan, pada April 2019 Menteri BUMN Rini Soemarno menjadi nama yang paling populer saat muncul isu bahwa Menteri Rini Soemarno berencana untuk mengganti BUMN dengan super holding.
“Temuan ini menjadi menarik mengingat Menteri Rini tidak memiliki akun media sosial pribadi dalam menjalin interaksi dengan masyarakat di ranah digital,” tuturnya.
Oleh karena itu, media sosial tidak hanya diisi oleh kehadiran menteri Kabinet Kerja yang memiliki jumlah pengikut banyak, melainkan juga adanya perkembangan isu yang mempengaruhi popularitas para menteri.