Sukses

Menjadi Saksi Gaya Berpakaian 'Ugal-Ugalan' di Jalanan Semarang

Semarang Night Carnival 2019 diikuti 4000 peserta lebih dari 98 kota di Indonesia dan beberapa negara tetangga. Desain busana mereka semakin 'ugal-ugalan' dari tahun ke tahun.

Liputan6.com, Semarang - Penyelenggaraan International Semarang Night Carnival tahun 2019 (INSC 2019) bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), sehingga Pemkot Semarang bisa melibatkan peserta Apeksi. Selain itu sejumlah negara tetangga juga ikut meramaikan. 

Peserta tahun ini mencapai 4.128, terdiri dari 69 barisan defile dari 93 peserta Rakernas Apeksi yang hadir. Sampai peserta terakhir, ribuan warga Kota Semarang masih bertahan untuk menikmati berbagai atraksi kebudayaan yang disajikan.

Defile pertama SNC dilepas jam 20.00, diawali dengan peserta berbusana wayang, disusul beberapa tampilan dan atraksi budaya dari berbagai kota.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai tuan rumah dalam sambutannya mengungkapkan, jika even atau gelaran ISNC 2019 yang semula SNC telah mendapatkan label SNC tingkat internasional.

"Malam ini kita berkumpul untuk menyaksikan sebuah acara setiap tahun diadakan kota semarang. Kali ini event ke 9 dan selalu mendapatkan label internasional," kata Hendi. 

Selain peserta dari Indonesia, Hendi mengungkapkan peserta dari negara lain yang terlibat adalah Cina (provinsi Nanjing), Belanda, Laos, Kamboja dan Australia.

"Tahun ini 98 kota ikut terkibat aktif dalam SNC 2019. Biasanya SNC sebelumnya hanya diikuti 600 sampai 700 peserta. Namun, tahun ini sebanyak 4.128 orang terlibat," kata Hendi.

Simak video tentang Semarang Night Carnival 2019 berikut:

2 dari 3 halaman

Katarsis Usai Pemilu

Sementara itu, Ketua Apeksi, Airin Rachmi Diany mengungkapkan even ini adalah gelaran yang sangat luar biasa. Menurut Airin, kegiatan pawai budaya nusantara oleh peserta Apeksi yang dirangkai dengan INSC sangat fantastis.

"Menunjukan dan membuktikan jika Indonesia adalah negara dengan budaya besar," kata Airin.

Airin menambahkan, dirinya mengucapkan kepada ribuan warga Kota Semarang menikmati gelaran pawai budaya Indonesia ini.

"Selamat menikmati mudah-mudahan acara berjalan lancar dan bisa menjadi kebanggaan kita bersama," kata Airin.

Bagi Hendi dan para Wali Kota yang hadir, ISNC menjadi katarsis persatuan usai Pemilu. Masyarakat Kota Semarang dan peserta Apeksi diharapkan terhibur dengan even ISNC.

"Mohon maaf kalau ada ruas jalan yang macet karena memang ini acara warga Semarang," kata Hendi.

 

3 dari 3 halaman

NSC ke 9

Pesan yang terakhir, dengan even pawai budaya dan ISNC ini dirinya sangat berharap, menjadi momentum mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia setelah atau paska Pemilu Raya, Pilpres dan Pileg yang digelar secara serentak pada April 2019 lalu.

Sedangkan Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany menyebutkan kegiatan pawai budaya ini sudah ada sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Wali Kota Surakarta atau Wali Kota Solo.

Berharap sama dengan Hendi, Airin berkeinginan dengan adanya pawai budaya meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan paska perpecahan yang terjadi saat Pilpres yang digelar pada April 2019 lalu.

"Sesungguhnya ini hanya 69 budaya dari ribuan yang ada di Indoensia. Semoga kebhinekaan ini memperkaya dan menjadikan Indonesia lebih kaya lagi, lebih kuat lagi dan lebih jaya lagi," kata Airin.