Sukses

Yunita Maulidia, Gadis Berbobot 142 Kg Asal Sidoarjo Meninggal Dunia

Gadis obesitas asal Sidoarjo itu kritis sejak Selasa, 2 Juli 2019, malam sekitar pukul 20.30 WIB. Kemudian sempat membaik sekitar pukul 22.00 WIB.

Liputan6.com, Sidoarjo - Yunita Maulidia (19) warga Desa Grinting Kecamatan Tulangan, yang memiliki berat badan 142 kilogram, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo untuk mengatasi obesitas yang dideritanya.

Menurut Umiyatun, ibu kandung Yunita, dia kritis sejak Selasa, 2 Juli 2019, malam sekitar pukul 20.30 WIB. Kemudian sempat membaik sekitar pukul 22.00 WIB.

"Namun tadi pagi sekitar pukul 6.30 WIB, Yunita meninggal dunia," kata Umiyatun kepada wartawan sambil menangis di depan kamar mayat RSUD Sidoarjo, Rabu (3/7/2019).

Umiyatun mengaku, sebenarnya Yunita pada hari Rabu, 26 Juni 2019, sempat pulang ke rumah, kemudian satu hari di rumah kondisinya drop lagi. Ahkirnya, pada hari Kamis, 27 Juni 2019, gadis obesitas itu kembali masuk RSUD Sidoarjo, masuk ruang ICU sekitar pukul 24.00 WIB.

"Selama dirawat di ruang ICU, Yunita kondisinya tidak normal, terkadang kritis dan terkadang normal. Akhirnya, pagi tadi sekitar pukul 07.45 diberitahukan oleh tim medis bawah Yunita meninggal," ujar Umiyatun.

Dia mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya untuk selama-lamanya itu. Dia mengaku kasihan karena Yunita merasa tersiksa dengan berat badannya itu.

"Kami merasa ikhlas, semoga amalnya diterima di sisi-Nya," Umiyatun menandaskan.

2 dari 2 halaman

Penyebab Meninggal

Yunita Maulidia meninggal dunia disebabkan karena dua masalah serangan jantung dan pernafasan. Menurut Dr Syamsu Rahmadi Wakil Direktur RSUD Sidoarjo, Yunita pasien obesitas yang dirawat di RSUD Sidoarjo tersebut.

Sejak perawatan di RSUD Sidoarjo pada 14 Juni 2019, kondisinya sudah membaik. Dia bisa pulang pada 25 Juni 2019.

"Kemudian pada Kamis (27/6/2019) Yunita kembali ke RSUD Sidoarjo. Ketika datang di IGD dia dalam keadaan koma tidak sadar," kata Syamsu kepada wartawan di RSUD Sidoarjo Rabu (3/7/2019).

Syamsu menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, kemudian dilakukan perawatan. Dan ditolong dengan alat bantu pernafasan, Yunita kembali membaik.

"Saat dipasang ventilater untuk membantu pernafasannya, dari kesadaran koma sempat membaik," Syamsu menambahkan.

Lebih lanjut, Syamsu menjelaskan, tetapi dalam perjalanan perawatan dua kali mengalami serangan jatung dan gangguan irama jantung. Kemudian dilakukan pertolongan di ICU. Pada pagi tadi kembali mengalami serangan jantung lagi.

"Serangan jatung tadi pagi itulah Yunita tidak bisa diselamatkan. Sekitar pukul 07.45 dinyatakan meninggal dunia. Disebabkan dua masalah yang terjadi karena masalah pernafasan dan jantungnya," jelas Syamsu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Â