Liputan6.com, Kampar - Kasih sayang kakak kepada adiknya terkadang hampir sama dengan rasa orangtua terhadap anaknya. Tak jarang kakak rela mengobarkan apa pun untuk menyelamatkan adiknya ketika dalam masalah.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kampar, tepatnya di Kelurahan Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar. Peristiwa pilu terjadi ketika seorang kakak mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan adiknya yang tenggelam di danau.
Advertisement
Baca Juga
Humas Polres Kampar Inspektur Satu Deni Yusra menjelaskan, kejadian bermula ketika Reki bersama adiknya, Ajis, pergi ke lokasi wisata Danau Rusa di kelurahan tersebut, Minggu petang, 7 Juli 2019. Untuk melepas penat setelah menempuh perjalanan cukup jauh, keduanya mandi di danau pukul 16.00 WIB.
Tanpa disadari Reki, sang adik berenang ke lokasi dengan kedalaman hingga empat meter. Belum lancar berenang membuat Ajis tak bisa ke tepian dan meminta tolong kepada Reki.
"Ada juga yang menyebut Ajis ini tergelincir dari sebuah batu dan sampai di air dalam," sebut Deni, Senin siang, 8 Juli 2019.
Tak ingin kehilangan adiknya, Reki berenang ke tengah memberi pertolongan. Dia menggapai tangan Ajis, lalu mendorongnya hingga ke tepian. Setelah itu, Reki berenang dengan niat memeriksa kondisi Ajis.
Namun, Reki tenggelam sebelum sampai ke tepian karena diduga kehabisan nafas. Dia pun tenggelam ke dasar danau lalu dicari warga sekitar dan pengunjung danau.
"Hingga pukul 18.00 WIB, jasad korban tak ditemukan. Pencarian dilanjutkan lagi setelah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar datang ke lokasi," sebut Deni.
Ditemukan Malam Hari
Satu jam dicari, jasad korban akhirnya ditemukan di dasar danau. Dia lalu dibawa petugas ke darat untuk diberi pertolongan pertama.
Bantuan pernafasan diberikan tapi tubuh Reki tak memberi respon. Dia pun akhirnya dinyatakan meninggal dunia, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Polisi awalnya berniat memvisum dan mengautopsi korban untuk menemukan penyebab pasti kematiannya. Hanya saja, pihak keluarga menolak autopsi dan membawa jenazah korban pulang.
"Pihak keluarga menolak karena sudah mengikhlaskan kepergian Reki," sebut Deni.
Agar ke depannya tidak ada lagi korban di danau itu, Deni mengimbau masyarakat yang berwisata ke sana untuk selalu berhati-hati. Pengelola juga diminta meningkatkan pengawasan terhadap pengunjung.
"Pengelola juga diminta membuat tulisan-tulisan imbauan dan peringatan untuk pengunjung agar peristiwa serupa tidak terulang," jelas Deni.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement