Sukses

Menyulap Ganasnya Ombak Laut Selatan Cilacap Jadi Surga Peselancar Dunia

Untuk memperkenalkan destinasi wisata selancar di Cilacap ini, Kemenpar berencana menggelar Widarapayung Surfing Competition 2019.

Liputan6.com, Cilacap - Ombak laut selatan Cilacap, Jawa tengah dikenal ganas. Sepanjang tahun, gelombang setinggi empat hingga enam meter melabrak pantai-pantainya.

Betapa berbahayanya ombak laut selatan terekam dari banyaknya korban tenggelam akibat amukan gelombang itu, entah nelayan atau wisatawan. Namun, di sisi lain, ombak tinggi dan ganas itu adalah surganya peselancar.

Adalah aneh jika ombak laut selatan yang tinggi itu tak dimanfaatkan untuk berselancar. Semakin tinggi ombak, semakin besar pula tantangan untuk peselancar.

Tentu saja, sejumlah standar ditetapkan untuk menentukan apakah sebuah pantai layak atau tidak menjadi destinasi wisata selancar. Namun, setidaknya laut selatan selalu menyediakan ombak tinggi yang menunggu ditaklukkan.

Inilah yang kemudian hendak dimanfaatkan dari pantai Cilacap. Diketahui, Cilacap memiliki garis pantai sekitar 71 kilometer. Beberapa di antaranya, lebih dari layak untuk berselancar.

Bahkan, sudah tumbuh komunitas-komunitas peselancar lokal. Namun, aktivitas peselancar lokal masih jauh dari endusan media sehingga pantai-pantai Cilacap tampak senyap dari aktivitas para penakluk ombak ini.

Rupanya potensi pantai Cilacap sebagai surganya peselancar sudah dicium oleh Kementerian Pariwisata. Tak berapa lama lagi, salah satu pantainya, yakni Pantai Widarapayung, bakal ditahbiskan sebagai pantai untuk wisata selancar.

"Sebenarnya tidak hanya Widarapayung. Beberapa pantai yang lain pun punya potensi selancar. Cuma kemarin yang sudah disurvei adalah Widarapayung," kata Kepala Dinas Pariwisata Cilacap, Heru Harjanto, Senin, 8 Juli 2019.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kompetisi Selancar Widarapayung

Dia menjelaskan, berdasar studi yang dilakukan, Pantai Widarapayung memenuhi standar surfing. Di antaranya, ketinggian ombak, garis pantai, fasilitas pendukung, dan lain sebagainya.

"Setiap hari di jam-jam tertentu ada pasang saat ombak sedang tinggi," ujarnya.

Untuk memperkenalkan destinasi wisata selancar di Cilacap ini, Kemenpar berencana menggelar Widarapayung Surfing Competition 2019, 15 November 2019 mendatang. Kemenpar bakal melibatkan Asia Surf Competition (ASC).

Tak hanya itu, even kompetisi selancar di Pantai Widarapayung ini juga bakal menjadi agenda rutin tahunan. Tujuannya jelas, yakni menciptakan dan mengenalkan spot-spot baru surga selancar Indonesia.

Heru mengemukakan, Dinas Pariwisata sebagai kepanjangan tangan kementerian mulai mempersiapkan segala sesuatu. Di antaranya dengan menyiapkan penjaga pantai (life guard), yang merupakan kebutuhan mendasar di sebuah pantai untuk berselancar.

Selain itu, sosialisasi juga mulai dilakukan untuk menyambut even akbar ini. Komunikasi juga dilakukan dengan komunitas-komunitas peselancar lokal yang berkembang di Cilacap.

"Kita kemarin sudah melakukan FGD, membentuk panitia," ucapnya.

Heru mengemukakan, pada masa sebelumnya even serupa pernah digelar di Cilacap. Namun, lantaran perencanaan yang tak matang, even itu hanya sekadar acara yang tak berlanjut melahirkan tren baru wisata Cilacap.

Namun begitu, dia yakin even tahun ini akan bakal menjadikan Cilacap sebagai salah satu destinasi wisata para peselancar yang diminati. Sebab, kini even terpadu dengan sebuah perancanaan wisata jangka panjang.

"Kalau yang sekarang lebih terancana dan terstruktur lebih baik," dia mengklaim.