Sukses

Kisah Asep, Pria Penderita Strok yang Hidup Terlantar di Gubuk Pemakaman

Kesehatan Asep sudah mengkhawatirkan karena tubuhnya tidak bisa bergerak bebas. Strok menyebabkan dirinya harus dirawat orang lain setiap saat.

Liputan6.com, Karawang - Asep Tahyar (55) pria setengah baya di Dusun Sukamaju, Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Karawang, akhirnya dievakuasi untuk pemeriksaan medis di RS Helsa Cikampek. Ada seorang dermawan yang bersedia membiayai perawatan pria penderita strok itu.

Lelaki yang diduga ditelantarkan oleh anaknya harus hidup seorang diri di gubuk pemakaman umum desa setempat, selama tiga bulan terakhir. Untuk makan, dia menanti bantuan makanan dari orang lain yang dengan sukarela membawa makanan sambil merawatnya seadanya.

"Saya sudah tiga minggu merawat dan memberi makan setiap pagi dan sore dan membawa obat," kata Iis Suyanti (24) didampingi adiknya, Tubagus Muhamad Arif (19), Senin, 8 Juli 2019, di lokasi.

Dia mengaku kondisi kesehatan Asep sudah mengkhawatirkan karena tubuhnya tidak bisa bergerak bebas. Strok menyebabkan dirinya harus dirawat orang lain setiap saat.

"Rasa kepedulian saya, karena apa yang dilakukan tulus seperti merawat orangtua sendiri karena bagaimana kalau menimpa pada orangtua kita," katanya.

Tokoh masyarakat Cikampek, Deden Darmansyah mengatakan sebelum menempati gubuk di pemakaman umum, Asep sempat mengontrak satu kamar tak jauh dari pemakaman umum 9 bulan lalu. Namun, kata Deden pemilik rumah kontrakan sempat menolak memperpanjang kontrakan dengan alasan tidak jelas.

"Sebelum sakit strok-nya parah, sempat tinggal di rumah kontrakan namun pemilik kotrakan tidak mau lagi memperpanjang," kata Deden.

Untuk itu, sekarang Asep Tahyar akan dirawat oleh seorang dermawan di wilayah Kecamatan Kotabaru untuk dirawat seperti layaknya keluarga.

 

Simak video pilihan berikut ini: