Sukses

Kisah Nenek Datem dan Sisi Misterius Bukit Watu Tumpang Banyumas

Anehnya, Nasib diketahui pergi dari rumah pada Selasa, 2 Juli 2019, atau sama dengan hari hilangnya nenek Datem

Liputan6.com, Banyumas - Selasa, 2 Juli 2019, Nenek Datem keluar dari rumahnya di Desa Gunung Wetan, Kecamatan Jatilawang, Banyumas. Nenek Datem memang terbiasa bepergian. Terkadang, ke rumah saudaranya.

Semula, keluarga mengira perempuan sepuh ini akan menginap di rumah salah satu keluarganya. Tetapi, hingga keesokan harinya, nenek Datem tak kembali ke rumah. Keluarga pun bingung dengan hilangnya sang nenek.

Keluarga kemudian mulai mencari keberadaan nenek Datem ke sanak famili terdekat. Namun, Datem tak juga ditemukan. Mereka juga mencari di kawasan kebun dan hutan sekitar desa.

Titik terang muncul dari kawasan obyek wisata Wadas Tumpang, Jatilawang. Seorang warga menginformasikan melihat nenek berusia 67 tahun itu di sekitar kawasan tersebut pada Selasa sore.

Lantas, pencarian orang hilang pun difokuskan di Wadas Tumpang yang kini sudah banyak dikenal sebagai obyek wisata alam. Di sisi utara dan hingga timur laut, cakrawala membentang dengan batas pegunungan tengah dan berpuncak di Gunung Slamet.

Sementara, sisi selatan, gudukan-gundukan bukit berbatasan dengan Samudera Hindia. Pendek kata, di kawasan obyek wisata nan elok ini lah, Nenek Datem raib.

Pihak keluarga lantas memberitahu warga untuk membantu proses pencarian orang hilang ini. Keluarga juga melapor ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya ke kepolisian dan relawan kebencanaan.

“Lalu keluarga mencari ke Wisata Wadas Tumpang, Mrebot, dan area Perhutani untuk mencari Datem namun tidak ketemu,” kata Komandan Tagana Banyumas, Heriana Ady Chandra, menjelaskan proses pencarian orang hilang ini.

 

2 dari 3 halaman

Pencarian Nenek Datem di Wadas Tumpang

Pencarian kemudian dilanjutkan di area yang sama namun dengan tenaga pencari yang lebih banyak. Warga juga mencari keberadaan Datem ke sungai-sungai dan gubuk yang ada di sekitar lokasi.

Tim SAR gabungan yang dibagi menjadi beberapa regu terus mencari keberadaan Nenek Datem dengan sasaran Wadas Tumpang hingga kawasan Gua Landak. Tim lainnya menyisir kembali hingga kawasan Wadas Kidang sampai ke Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon, dengan jarak tempuh antara 6 -7 kilometer.

Selain Tagana Banyumas, dalam pencarian ini warga Gunungwetan juga dibantu oleh relawan dari instansi dan komunitas lainnya, seperti Koramil Jatilawang, Pramukan Peduli Banyumas, TRC IKB RAPI, SAR MTA, dan perangkat desa Gunungnwetan.

Chandra mengungkapkan, yang mengkhawatirkan, kondisi kawasan hutan sekitar Wadas Tumpang berkontur tanah kapur sehingga gersang. Pada kemarau ini, sungai dalam kondisi kering kerontang.

“Penyebab, masih belum diketahui. Bu Datem memiliki riwayat kesehatan Kurang pendengaran dan pikun,” dia menjelaskan.

Selasa petang, 9 Juli 2019, muncul kabar temuan jenazah di lereng sebelah utara Obyek Wisata Wadas Tumpang, Gunungwetan, Jatilawang. Tentu saja, nyaris semua orang yang mendapat kabar itu menduga bahwa yang ditemukan adalah jenazah Nenek Datem.

Jenazah itu ditemukan oleh Narso (37), Darsono (35) dan Watim (32) yang tengah berburu burung di kawasan hutan. Ketiga orang itu adalah warga Rt 01/2 Gunungwetan.

3 dari 3 halaman

Jasad Manusia Ditemukan, Tetapi Bukan Nenek Datem

Ceritanya, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka sampai di sisi utara Wadas Tumpang. Mendadak Narso mencium bau yang sangat menyengat. Tentu saja Narso curiga dengan bau menyengat ini.

Kemudian Narso mencari sumber bau tersebut. Benar saja kecurigaannya. Ternyata sumber bau berasal dari sesosok jasad manusia di parit kecil.

Narso kemudian memanggil Darsono dan Watim untuk memastikan bahwa yang ditemukannya adalah jenazah. Setelah dipastikan jenazah, mereka bertiga bergegas turun ke pemukiman untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kadus II Gunungwetan.

Perangkat desa meneruskan laporan ini ke Polsek Jatilawang. Petugas Polsek Jatilawang dan Koramil Jatilawang mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tim INAFIS dan Puskesmas Jatilawang memeriksa kondisi jenazah.

Melihat kondisi jenazah tersebut, diperkirakan telah meninggal satu minggu lebih. Jenazah nyaris tak dapat dikenali. Namun bisa dipastikan jenazah tersebut adalah seorang pria.

Tentu saja ini mengejutkan. Karena, jenazah yang ditemukan oleh ketiga pencari burung itu bukan Nenek Datem. Berdasar identifikasi dan kesaksian, jenazah tersebut adalah Nasib (52), warga RT 01/3 Jatilawang.

“Keluarga meminta jenazah untuk segera dimakamkan malam itu juga,” katanya.

Anehnya lagi, Nasib diketahui pergi dari rumah pada Selasa, 2 Juli 2019, atau sama dengan hari hilangnya nenek Datem. Diketahui, Nenek Datem juga pergi dari rumahnya pada Selasa sore.

“Menurut penuturan keluarga tanggal 2 Juli pamitan ke warung. (harinya) Sama dengan Nini Datem,” ucap Chandra.

Delapan hari berlalu, keberadaan Nenek Datem masih misterius. Ada keyakinan, nenek Datem berada di kawasan yang sama. Kerenanya, warga dan relawan masih meneruskan pencarian.

“Semoga masih hidup,” Chandra berharap.

Saksikan video pilihan berikut ini: