Liputan6.com, Cirebon - Umumnya, gang kecil di kawasan padat penduduk terkesan kumuh dan kotor. Namun, suasana dan pemandangan berbeda terlihat di sebuah gang kawasan Kota Cirebon.
Tepatnya di Gang III Rt 3 Rw 06 Pulobaru Utara Kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon. Sebuah gang kecil yang beraspal disulap menjadi berwarna dan hidup.
Warga maupun masyarakat yang melintas di gang tersebut serasa mendapat suasana berbeda. Seperti berjalan di atas aliran sungai dengan beragam ikan yang ada.
Advertisement
Baca Juga
"Iya konsepnya gambar 3D memang seperti aliran sungai jadi serasa ada suasna berbeda di gang kami," kata Ketua Rt 3 Pulobaru Utara Kota Cirebon Djunaedi, Jumat (12/7/2019).
Dia menjelaskan, ide menghias gang di kampungnya hasil aspirasi pemuda setempat. Dia mengaku, setiap gang yang berada di kawasan padat penduduk selalu terkesan kumuh dan jorok.
Oleh karena itu, ide menghias jalan di Gang III tersebut sebagai bagian dari upaya menepis kesan kumuh. Khususnya penduduk yang tinggal di Gang III Pulobaru Kota Cirebon.
Warga di Gang III Pulobaru Kota Cirebon tersebut menghias jalan dengan swadaya. Tidak sedikit warga ikut berpartisipasi menyumbangkan uang bahkan tenaga.
"Hitung-hitung persiapan juga menyambut peringatan 17 Agustus mas tapi memang kami sebenarnya sedang mencari suasana baru," kata dia.
Kolam Ikan
Djunaedi menjelaskan, konsep lukisan 3D di gang kecil tersebut bukan tanpa alasan sepele. Kampung Pulobaru, kata dia memiliki perjalanan sejarah.
Dulu, kata dia, wilayah di kampung Pulobaru merupakan sebuah kolam ikan. Diantara kolam tersebut terdapat Masjid Baiturrohim yang dibangun sudah sejak lama.
"Sebelum dibangun masjid memang kolam namun setelah ada pembangunan masjid hingga sekarang menjadi pemukiman," kata dia.
Sesepuh Kampung Pulobaru Utara Kota Cirebon Kamto Wiyono keberadaan kampung tersebut tak lepas dari sejarah pembangunan Masjid Baiturrohim. Dahulu di kawasan Masjid merupakan balong atau kolam ikan.
Di kawasan masjid tersebut, banyak orang Arab Panjunan Cirebon mengambil pasir. Singkat cerita, masjid tersebut mulai dibangun dan kolam perlahan diurug oleh pasir.
"Dulu tahun 70 an kebawah belum sepadat ini dan ketika itu warga Pulobaru mau mendirikan masjid diuruglah balongnya sampai jadi pondasi. Ikan-ikan yang dulu di balong tidak ada tapi ketika hujan ikan malah muncul di kampung kami salah satunya gang ini," kata dia.
Dari penuturan sesepuh kampung tersebut, para pemuda di Pulobaru menggambar suasana sungai penuh ikan dalam 3D. Hingga menjadi pemukiman padat penduduk, legenda balong ikan di kampung Pulobaru tingal cerita.
"Ya kan sudah banyak berdiri rumah pasirnya dipakai bangun rumah jadi ikannya sudah tidak ada. Kami angkat lagi cerita itu jadi hiasan dikampung," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement